Showing posts with label Kisah Cinta. Show all posts
Showing posts with label Kisah Cinta. Show all posts

KONSEP CINTA (Renungan Kisah Julaibib bag.1)

Akhi...tahukah engkau tentang konsep cinta hakiki? Mungkin selama ini realita saat ini konsep cinta yang sering kita saksikan identik dengan uang intrik putus-nyambung yang tak jelas romantis dan air mata yang dipaksakan perceraian perselingkuhan retak ruwet menyakitkan buta dan gelap. Konsep-konsep cinta yang indah dan penuh dinamika perjuangan hanya ada dalam film sinetron novel cerita fiksi bayangan kawula muda khayalan pujangga dan dendangan para penyair. Konsep cinta pun seolah menyakitkan.

KONSEP CINTA (Renungan Kisah Julaibib bag.1)


Pahit. Atau indah dalam khayalan. Maka jika engkau bertanya adakah konsep cinta hakiki dalam dunia nyata inilah jawabannya! Inilah kisah yang memuat konsep cinta hakiki terlahir dari relung hati tanpa paksaan dan terikat benang Ilahi.

Kisah ini bermula saat Rasulullah iba melihat salah seorang shahabatnya. Julaibib namanya. Ia adalah manusia yang tak pernah dirasakan keberadaannya meskipun di zaman shahabat sekalipun. Perawakannya kerdil. Warnanya bagaikan arang. Wajahnya diungkapkan dalam bahasa Arab dengan lafaz "damim". Artinya bukan sekedar buruk rupa. Tapi buruk rupa yang mengerikan. Karenanya orang-orang tak berminat berdekat-dekat dengannya. Bahkan sekedar untuk mengingatnya. Apalagi menanyakan kabarnya. Atau merasakan segala gejolaknya. Keberadaannya bagaikan tiada. Ia itu miskin kusut dan tak memiliki nasab yang jelas. Ia terasing walau di negri sendiri.

Meskipun di zaman terbaik zaman shahabat. Rasa iba Rasulullah menjadi berkuadrat karena Julaibib tak pernah memerdulikan keterasingannya. Ia acuh atas sikap manusia kepadanya. Yang ia pikirkan hanyalah bagaimana cara memenuhi panggilan Allah untuk shalat. Bagaimana cara memenuhi panggilan Rasulullah untuk berjihad. Itu saja!

Hingga akhirnya rasa iba menggerakkan kaki Rasulullah yang mulia untuk berkunjung ke rumah salah seorang shahabat Anshari. "Sahabat maukah engkau nikahkan putrimu?" tanya Rasulullah. "Sungguh!? Betapa mulianya tawaran darimu duhai Rasulullah" jawab Anshari. "Namun bukan untukku." "Lantas?" "Sahabatku. Julaibib." Mendengar nama Julaibib Anshari bagaikan terserang demam tingkat tinggi. Lesu bukan main. Semangat nan riang yang tadi terpancar indah dari wajahnya seolah menjadi mendung dan gelap. Saking gelapnya ia sampai tak sadar bahwa yang meminang untuk Julaibib Rasulullah sendiri. Padahal apakah pantas rekomendasi Rasulullah ditolak? Begitulah. Bukan salah Anshari juga Istrinya nanti.

Namun karena jeleknya image Julaibib sampai membuat Anshari lupa bahwa yang datang meminang adalah Rasulullah sendiri. Dan kemungkinan besarnya Allah mengampuni shahabat tadi. Sebab kesalahan seseorang saat batinnya tidak karuan seperti terlalu gembira terlampau sedih begitu tertekan dan semisalnya akan diampuni oleh Allah. Terlebih ia juga istrinya adalah shahabat Rasulullah. Bukankah orang yang saking gembiranya berkata "Ya Allah Engkau hambaku sedang aku adalah rabb-Mu" diampuni oleh Allah!? Rasulullah pun manusia bijak bestari. Beliau paham shahabatnya.

Memang butuh ketegaran sebesar-besarnya untuk menerima Julaibib masuk ke dalam anggota keluarganya. Makanya saat Anshari berkata "Bolehkah aku musyawarahkan kepada ibunya terlebih dahulu wahai Rasulullah"--tentu ekspresi pesimis-- Rasulullah mengiyakan dan pamit pulang.

"Hah! Julaibib!? Aneh!" teriak sang istri Anshari mendengar berita yang dibawa sang suami. Ia tidak bisa membayangkan putrinya yang cantik jelita ayu menawan bersanding dengan si "damim". "Aneh! Pokoknya aneh!" Bahkan sang istri mengucapkan kata 'aneh' sampai tiga kali. Dari balik kamar ternyata sang putri mendengar percakapan kedua orang tuanya. Sang putri terlihat cemas gusar galau.

"Ayahanda..Ibunda.." kata sang putri sesaat sebelum ayahnya beranjak menemui Rasulullah hendak menyampaikan permohonan maaf tidak bisa menerima lamaran beliau. Ternyata sang putri mendengarkan percakapan kedua orang tuanya tanpa sepengetahuan keduanya. Dari tadi ia terlihat cemas gusar galau.

"Pantaskah kita menolak pinangan Rasulullah?" Ayah Ibunya terdiam. Dramatis! Kata-kata itu tepat membasahi kalbu beliau berdua. Menyadarkan bahwa apa yang hendak mereka berdua lakukan kurang tepat. Kurang diberkahi. "Jika beliau ridha dengan pilihan tersebut bukankah sebaiknya engkau berdua nikahkan aku saja dengan lelaki itu" lanjut sang putri meyakinkan. 

"Rasulullah tidak akan pernah menyia-nyiakanku." Luar biasa! Rangkaian kata yang tidak keluar kecuali dari kalbu mukmin shadiq hazim. Seketika kedua orang tuanya pun tersadar. "Engkau benar putriku." Maka diberlangsungkanlah pernikahan antara Julaibib dengan Sang Putri. (bersambung in sya Allah...) 

Buah goresan: Abu 'Uzair Khairul Huda (thalib Ma'had Daarus Salaf SKH) 
Dikutip dari: Majalah santri Al Mufid 
Sumber Refrensi: -Shahih Muslim -Musnad Ahmad -Shahih Ibnu Hibban

Sekarang Aku Bisa Berhenti Bertanya, Karena Kamulah Jawaban Atas Segala Pertanyaan

Aku pernah menjadi orang yang tak baik, mungkin juga kamu. tapi selalu ada kesempatan untuk berubah dan merubah masa depan yang kita punya. Mungkin kita dulu kita pernah bertanya, siapa orang yang akan menyempurnakan bahagia dengan sebuah senyuman tipis yang akan terasa manis. Mungkin  dulu kita pernah berandai-andai, tapi sekarang semuanya menjadi nyata saat kau berada tepat disisiku.

Sekarang Aku Bisa Berhenti Bertanya, Karena Kamulah Jawaban Atas Segala Pertanyaan


Padamu aku jatuh hati, bahkan sebelum adam dan hawa diturunkan ke bumi. karena kau dan aku sudah menjadi satu dan akan dipertemukan dalam kisah cinta dua anak manusia yang terukir di bumi. kisah kita yang dulu hanya berjarakan waktu dan berbatas rindu, menjadi sebab kita dapat saling menyapa dalam doa tanpa harus bertatap muka.

Ini aku, wanita yang tepat ada di sampingmu. Wanita yang pernah bermimpi untuk bisa menjadi seorang ratu bidadari di surganya kelak untukmu. wanita yang akan menjadi seorang ibu dari anak-anakmu nanti. Dan sebuah serpihan hati yang akan memberikan ketenangan hidup untukmu.

Jangan pernah ragu akan kesetiaan, karena aku mencintaimu atas dasar iman. Tidak berharap kesempurnaan dari sosok manusia yang penuh dengan kekurangan. Kalaupun ada, masrilah kita usahakan bersama agar surga yang kita tuju terasa semakin dekat.

Setelah sekian banyak tanya, sekarang aku amat sangat yakin kalau kau lah jodoh yang sedang aku tunggu. Dengan niat baikmu untuk bertemu dengan ayahku, sudah cukup dari sekedar bukti kalau kau memang calon imam yang dirindukan hati.. 

Aku, Yang Mengaku Telah Jatuh Cinta

Aku, yang mengaku telah jatuh cinta pada wanita itu, tidak pernah berani berbicara sedikitpun tentang rasa yang aku miliki ini padanya.

Aku, Yang Mengaku Telah Jatuh Cinta


Aku, yang mengaku telah jatuh cinta pada wanita itu, tidak pernah punya keberanian untuk mengejarnya sebelum dia menjadi milik yang lain

Aku, yang mengaku telah jatuh cinta pada wanita itu, hanya selalu merasa puas menatapnya penuh dengan kelembutan hingga akhirnya datang penyesalan.

Hingga akhirnya aku tahu, kebahagiaanku hanyalah semu. Hanyalah sebatas bahagia saat melihatnya bahagia dengan yang lain.

Aku menengadahkan wajah ke arah langit sana. Menyapa bintang yang hanya bertaburan sepi, menyapa bulan yang tak melengkung sempurna, menyapa malam yang dingin. Seolah menerka bagaimana semesta berbicara hari ini.

Aku menoleh ke arah pintu yang berada tak jauh dariku itu. Kalau aku berjalan ke arah sana sekarang, pasti hatiku tergerak lagi. Kalau aku masuk ke dalam ruangan dimana pintu itu terdiam, pasti hatiku tak kuat lagi. 

Kembali aku menengadahkan wajah ke arah langit. Menyapa lagi bintang dan seluruh teman-temannya itu. Masih mencoba menerka, apa yang berusaha semesta isyaratkan untukku mengerti.


[ Just-Anny ]

Maaf, Aku Yang Terlalu Dekat Dengan Do’a, Namun Jauh Dari Rasa Sabar.

Melihatmu sama halnya melihat bintang yang paling terang
Pada jarak ini aku pernah menyerah
Namun semua keletihan perlahan menghilang.
Sebab aku telah menemukanmu.
Rinduku berbalas…

Maaf, Aku Yang Terlalu Dekat Dengan Do’a, Namun Jauh Dari Rasa Sabar.


Jarak yang pernah tercipta antara kita, janganlah pernah kita salahkan
Ia bukan sesuatu yang membuat kita jauh
Tapi kitalah yang membuatnya agar kita mengerti apa arti saling merindukan, saling mendo’akan, juga saling merajut kesabaran.

Baru ku sadar, mencintai seseorang,
Bukan berarti harus melafalkan namanya setiap hari.
Dan sekarang… barulah aku menyadari, bahwa cinta bukanlah sesuatu yang harus di paksakan.
Menanti pula bukanlah sekedar diam tanpa ikhtiar yang membuat hati tenang.

Maaf, aku yang terlalu dekat dengan do’a, namun jauh dari rasa sabar.
Rasa yang tergesa-gesa dan harapan yang ingin segera nyata meletup tanpa bisa aku kendalikan dan pahami.
Namun, saat bertemu dan dapat meraih tanganmu,
Akupun menyadari, betapa indahnya balasan dari sebuah penantian dalam kesabaran.

Setia Furqon Kholid

Inspirasi buku Asyiknya Bangun Cinta.

Menikahlah Sebelum Mapan, Agar pasangan dan anak kamu Tahu Arti Sebuah Perjuangan

Banyak pasangan muda yang menunda pernikahan dengan alasan kemapanan. Masih belum mapan dan takut tidak bisa memenuhi kebutuhan pasangan dan anak-anak kita. Padahal Allah akan akan memampukan siapa saja yang dengan penuh keyakinan menjalankan sunnahnya. Bukan kah suatu penghinaan kepada sang Khalik jika kita masih merasa takut jika besok atau lusa tidak menemukan rizki-Nya.

Menikahlah Sebelum Mapan, Agar pasangan dan anak kamu Tahu  Arti Sebuah Perjuangan

Lebih Baik Berjuang Bersama Dalam Pernikahan Dari Pada Merasa Bahagia Dalam Ikatan Yang Belum Halal
kalian akan lebih merasakan apa itu kepercayaan kepada pasangan hidup yang benar-benar halal. kalian akan menikmati jengkal demi jengkal keberkahan, walau banyak rintangan yang menyapa dan menggoyahkan ranumnya cinta kalian. Kalian akan merasakan sesuatu yang lebih meluluhkan hati dan membuat cinta kalian semakin kuat, melebihi dari barisan puisi romntis dan gombalan manja.

Berjuang Bersama Dari Nol, Membuat Kesetian Kalian Merekat Erat
Pasangan kita akan lebih menghargargai perjuangan, kesetiaan, kesabaran, dan ketabahan yang telah dilalui bersama. sehingga perpisahan adalah satu kata yang pantang untuk di ucapkan. Karena cinta tidak hanya sekedar kata yang terucap, tapi sebuah bukti kebersamaan dalam suka maupun duka. Harta bisa dicari, tapi cinta sejati hanya bisa didapatkan dalam sebuah perjuangan hidup.

Anak-Anak Kita Lebih Menghargai Hasil Jerih Payah Dan Kerja Keras Orang Tuanya
Rasa hormat anak kepada orang tuanya, adalah bukti cinta terbesar anak. Hanya akan didapat jika mereka tau betapa besar pengorbanan dan perjuangan untuk membesarkan dan mendidiknya. kedekatan emosional orang tua kepada anak tentang arti sebuah perjuangan lebih dari cukup dari pendidikan dasar tentang hidup. Bagaiman sebuah doa dan niat menjadi satu dalam kerja keras untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga.

“Menikahlah sebelum mapan. Agar anak-anak anda dibesarkan bersama kesulitan-kesulitan anda. Agar anda dan anak-anak anda kenyang merasakan betapa ajaibnya kekuasaan Allah. Jangan sampai anda meninggalkan anak-anak yang tak paham bahwa hidup adalah perjuangan”

Jangan Sia-Siakan Waktumu Untuk Menunggu Seseorang Yang Hatinya Entah Kemana

Butuh lebih dari sekedar jaminan untuk bisa duduk tenang dalam sebuah penantian. Karena hati manusia siapa yang tau, bisa saja berpindah dan berubah haluan. Kita menunggu dan percaya kepada orang yang salah. Mungkin hanya kata maaf yang akan terucap, tanpa dia tau betapa lelah dan sakitnya menunggu.

Jangan Sia-Siakan Waktumu Untuk Menunggu Seseorang Yang Hatinya Entah Kemana

Merindumu dalam doa, menati bersama jutaan baris kata-kata manis penenang hati. Agar hati ini yakin kalau kau benar-benar ditakdirkan untukku seorang. Kau akan datang tanpa paksaan, meminang dan menjadi imam dalam hidupku.

Biarkan aku menua dalam penantianKarena hati sudah memilihmuAku bisa apa, selain menunggu dan berharapSuatu hari nanti kau memilihku untuk menjadi pasangan hidup

Tapi di balik rindu selalu ada ragu yang terselip. Perlahan tumbuh bersama ketidak pastian akan sebuah penantian. Sebab disana banyak seseorang yang lebih dariku, dan mungkin saja sempat menarik hatimu. Berpaling ke lain hati dapat dengan mudah kau lakukan. Sedangkan aku di sini sibuk bersama penantian.

Mungkin saat pertemuan nanti akan ada tangisan. Tangis bahagia karena usai dan terwujudnya sebuah harapan. Atau tangis penyesalan karena telah percaya kepada orang yang salah. Apa pun itu, aku harap kau segera mengambil ketegasan. Halalkan atau mengikhlaskan, agar aku lebih yakin kalau hatimu hanya untukku dengan keberanianmu bertemu dengan ayahku.

Untuk Kamu Yang Masih Megembangkan Diri. Soal Cinta Dan Hubungan, Akan Ada Saatnya Sendiri Nanti

Sambil menunggu sosok yang tepat dan saat yang tepat, kamu memilih untuk mengembangkan dirimu dahulu. Kamu memilih untuk mengejar mimpi-mimpimu dahulu. Selagi masih muda, kamu ingin membuat pencapaian-pencapaian sesempurna mungkin. Mungkin setelah kamu melalui itu semua dan sudah lebih dewasa lagi, soal cinta dan hubungan akan masuk dalam pertimbanganmu. Semua ada waktunya sendiri-sendiri.

Untuk Kamu Yang Masih Megembangkan Diri. Soal Cinta Dan Hubungan, Akan Ada Saatnya Sendiri Nanti

Tidak mengapa seorang wanita memiliki pendidikan tinggi, karena ibu yang pintar akan melahirkan anak-anak yang cerdas. Istri yang telaten dan pandai pastinya akan lebih disayang suami. bukan maksud untuk mengungguli kalian para laki-laki, karena jadi seorang ibu bukanlah pekerjaan yang mudah. Kita menciptakan generasi yang akan membawa nama keluarga.

kejar dan raih dulu cita-citamu, karena jodoh akan dengan sabar menunggu. Dia akan mempertemukan yang pantas untuk dipertemukan. memantaskan diri dengan mengembagkan potensi membuat nilaimu lebih tinggi di mata lelaki. Tapi ingat, setinggi apa pun jabatan seorang istri. Taat kepada suami adalah salah satu jalan untuk menuju surganya.

Ingatlah selalu untuk menjadi wanita yang ramah dan mudah bergaul. Wanita yang anggun dan cerdas dalam pemikiran. Wanita yang sopan dalam berturur kata dan penuh dengan kasih sayang. Dijamin akan banyak pria yang antri di depan rumah ( Bukan untuk nagih hutang tapi ) untuk bisa menjadi pendamping hidupmu.

Cantik itu relatif, tapi smart akan semakin menambah kilau cantikmu di mata banyak orang. Fokuslah akan pengembangan diri dan pribadimu. Karena soal cinta dan hubungan, akan ada saatnya sendiri nanti

Kepada Mantanku : "Terimakasih Telah Meninggalkanku" (Part I)

Telepon itu berdering...

Sungguh, aku mulai bosan dan muak dengan masalah ini...
Bagiku semua ini selesai sejak lama...
Meskipun kondisi perbincangan tak selancar biasanya karena signal yang bersahabat, aku enggan untuk terlalu mengikuti arah perbincangan ini. Kubiarkan semua ini mengalir sedemikian rupa
Dadaku serasa sesak, air mata tertumpah ruah...
Bukan karena lelaki itu,,, tapi karena hati seorang ibu yg sedang tersakiti...

Kepada Mantanku : "Terimakasih Telah Meninggalkanku" (Part I)


Sungguh,, aku merasakan sakit yg tak terperih... Mulai terbayang masa-masa kelam ku dahulu,
Aku tak tau mesti berbuat apa lagi...
Aku telah lama menyerah...
Maaf...
Yah,,hanya kata itu yg tertuang
Hanya kata itu yg menari-nari...
Maaf karena mungkin aku juga telah melukai,
Maaf karena mungkin terkesan tak peduli
Jujur, bukan itu...
Bukan itu yg aku maksudkan...
Tapi mohon untuk mengerti aku, perasaanku jauuuh lebih terluka dibanding siapa pun di dunia ini,,
Perasaanku jauh lebih sakit dari apa pun...
Aku sedang dalam rehabilitasi...
Aku mohon mengerti keadaanku...
Maaf tak bisa menemui...

Satu bulan telah berlalu, satu bulan yang begitu menyakitiku, dan kini mereka datang, hendak memperjelas semuanya...

Tiga tahun lamanya aku menjalin hubungan dengannya. Begitu banyak yang telah kami lewati,
Hingga suatu ketika kami memutuskan untuk menikah. Tentu saja, hati ini berbunga membayangkan bahwa aku telah menemukan jodoh ku. Dan hari dimana engkau datang bersama keluarga besarmu untuk meminangku pun berlangsung, engkaupun meminta 'acara itu' dilaksanakan 6 bulan kemudian, dengan maksud untuk mengumpulkan dana untuk masa depan kami.
Tahukah engkau bahwa aku sangat menantikan hari 'itu'?
Namun ternyata Allah telah menggariskan hal yang lain untuk aku jalani...
Engkau memutuskan semua itu, tanpa ada kejelasan... dan keluargamu pun diam, membisu,,
Hanya kata 'sabar' yg kudapati...
Aku begitu hancur, begitu tak berdaya, namun jarak yang memisahkan membuat semua ini semakin abu-abu.

Dia adalah laki-laki yang menemaniku selama tiga tahun ini. Semua keterpurukan dalam hidupku kulalui bersamanya. Tentu saja hubungan ini semakin serius. Bahkan kedua orang tuanya pun begitu memperhatikanku. Dia, lelaki yang meskipun seusia denganku, begitu sabarnya menghadapi sikapku. Dia, telah membuatku merasa dicintai. Hingga saat kami telah dewasa, tibalah waktunya kami harus menjalani hubungan dengan jarak yang jauh. Pulau memisahkan kami.
Tak pernah sekalipun kulalui hari dengan meragukan kesetiaannya. semua berjalan baik-baaik saja, hanya pertengkaran kecil yang menghiasi hubungan kami. Dan hari itu terjadi,
Telepon pun berdering...
"Halo"

"Iya..."

............. (hening)

"Ada apa?"

"Maaf, sepertinya hubungan ini harus sampai disini, aku merasakan ketidaknyamanan dengan hubungan ini"

"Maksudnya?" Seperti ada aliran listrik yang menyengat tubuhku

"Maaf"

"Tapi......??

Tut...tut...tut....
Tahukah engkau wahai mantanku... ketika aku benar-benar berada pada bagian terbawah dalam hidup. setelah engkau meminangku, dan kini dengan mudahnya kau campakkan diriku tanpa sebab yang masuk akal.

Keterpurukan itu telah membawakan berkah bagiku. Allah begitu mencintaiku, hingga diturunkannya hidayahNya untukku melalui semua itu. Demi melupakan kepahitan itu, aku pun datang mengetuk pintu taubat Allah. Yah... tentu saja Allah mempersilahkanku untuk memasuki pintu itu dengan segala ujian.
Dan tahukah kau wahai mantanku....hati ini jauh lebih bahagia dan damai tanpamu.
Dan aku... Berterimakasih karena engkau telah meninggalkanku.

Dan kini....
Setelah satu bulan lamanya masalah ini mengendap, orang tuamu pun menghubungiku, menjelaskan semua...
Mengenai perkara "wanita lain" yang kau anggap lebih penting dibandingkan dengan pendapat orang tuamu. Ibumu menangis mengadu padaku. Memintaku untuk bertemu dengannya.

Tahukah kau wahai mantanku.... hatiku pun terluka, hatiku kecewa, bukan karena engkau mendua, tapi karena engkau telah tega menyakiti hati seorang ibu, seorang ibu yang sejak kecil merawatmu, seorang ibu yang merelakan segalanya hanya untuk dirimu, seorang ibu yang amat kusayang, dan seorang ibu yang telah tak kumiliki....

Tak peduli seberapa kejamnya kau menyakitiku, tapi hanya satu yang kupinta darimu... "Mohon hargai ibumu"

[ Nilah Ratnasari ]

Untukmu Wanita Yang Pencemburu, Terimakasih Telah Mencintaiku Dengan Tulus

Mungkin orang tidak tau, kalau sikapmu kepadaku adalah bukti cinta yang hakiki. Takut kehilangan karena rasa sangat mudah sekali berubah, tapi yakinlah hatiku hanya satu dan itu untukmu. akan tetap sama seperti pertama kali kita bertemu, aku dan kamu adalah jodoh yang dipertemukan oleh waktu.

Untukmu Wanita Yang Pencemburu, Terimakasih Telah Mencintaiku Dengan Tulus

Hari mulai berganti, dan aku membaca semua keluh kesahmu. Tulisan yang tidak pernah berani kau tunjukan padaku, atau orang-orang yang ada di sekitarmu. Kita rasa hari ini biasa-biasa saja, padahal dalam hati ada sesuatu yang membenani.
Kau nampak lebih cantik dengan raut muka yang cemburu, seperti sungai yang nampak tenang tapi memiliki arus yang deras.

Terimakasih telah mempercayakan hatimu kepadaku, dan menunggu hari kau halal bersamaku. Terimakasih dengan sikap takut kehilangan dan bersedia menjadi pendampingku suatu saat nanti. Teriamkasih atas kesediaan menerima segala kekuranganku dan menjadi semangat bagi hari-hariku.

Entah apa yang lebih pantas aku berikan selain dari kesetiaan, walau sejujurnya menjaga hati itu sangat sulit. Terlebih kita tidak ada hubungan sebelum pernikahan. 

Bagaimana bisa kita saling percaya, jika berkomunikasi saja kita tidak pernah bisa. Hanya bisa saling mendoakan dari jauh dan sesekali belihat harimu dalam sebuah layar Handphone. Tapi aku tetap percaya, kalau jodoh tidak akan kemana. Dia akan bertemu di waktu yang tepat. Dia akan tetap menunggu dengan penuh keyakinan kalau suatu hari nanti jodoh akan bertamu. Kau dan aku adalah misteri di balik waktu,

Cowok Kamu Harus Lebih Peka, Ketika Pacarmu Bilang i Miss You Bisa Jadi Dia Ngajak Kamu Ketemuan

Cowok kamu harus lebih peka kalau cewekmu ngomong i miss you. Apalagi kalau dia melanjutkannya dengan kapan bisa ketemuan ya?, itu sudah kode keras kalau sebenarnya dia pengen banget ketemuan sama kamu. Hanya saja dia terlalu malu untuk mengajakmu duluan untuk bertemu, menentukan tempat dan waktu yang pas untuk bertemu.

Cowok Kamu Harus Lebih Peka, Ketika Pacarmu Bilang i Miss You Bisa Jadi Dia Ngajak Kamu Ketemuan


Sebagai cowok seharusnya lebih memahami perasaan perempuan yang lebih sensitif dan rentan akan rasa rindu. Jangan sampai di cap cowok yang kurang peka terhadap perasaan wanita. karena wanita memang begitu adanya.

Tidak harus bertemu di tempat yang mewah dan romantis, cukup datang ke rumah dengan membawa se-tangkai bunga. Sudah lebih dari cukup untuk mengobati rasa rindu yang kian hari kian meradang. Apalagi kalau kau sempatkan waktu mampir di toko perhiasan untuk membeli cincint pertunangan. Hehehe #JanganDianggapBecanda :D

Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan dengan memandang penuh wajahmu secara langsung. Ada kata yang hanya bisa keluar jika kau ada di hadapanku. 
Aku hanya rinduTidak cukup bagiku mendengar suara dan memandang wajahmu dari layar smart phone kuAku ingin meraba wajahmu, agar aku yakin kau adalah nyata bagikuAku ingin melihat matamu, adakah aku dalam hatimuSekali lagi aku hanya rindu.Cepatlah pulang, karena aku sudah menunggu bersama rindu

Bukan Mau Sendiri Terus Selamanya, Tapi Memang Sekarang Belum Dapat Saja

Meski awalnya selow saja menanggapi pertanyaan orang yang nggak ada habisnya itu, tapi lama-lama bosan juga. Kesal juga. Dalam hati kamu bertanya-tanya, kenapa orang lain justru lebih perhatian terhadap statusmu ketimbang kamu sendiri? Bukannya kamu mau sendiri selamanya. Bukannya kamu memang nggak mau merepotkan diri dengan punya pasangan.

Bukan Mau Sendiri Terus Selamanya, Tapi Memang Sekarang Belum Dapat Saja

Hanya saja kamu nggak mau mencari orang sembarangan untuk menjadi pasanganmu. Bukan berarti kriteriamu sosok yang super sempurna nyaris setengah dewa, bukan. Yang kamu cari adalah sosok yang pas dan terasa klik di hati. Kalau sekarang belum ada, ya nggak apa-apa.

Pernikahan bukan urusan sehari atau dua hari, se-tahun atau dua tahun seterusnya bisa bubar kalau sudah merasa tidak nyaman. Kita bisa dengan bebas memilih pasangan yang sesempurna apa pun, tapi setelah pernikahan kita harus bisa menerima segala kekurangan dengan alasan apa pun. karena pernikahan bukan soal urusan kamu dan dia, tapi ada dua nama keluarga besar yang akan kalian bawa.

Puaskan sekarang dengan mencari, sampai kita faham kalau kesempurnaan itu tidak akan pernah ada. hanya cinta yang bisa membuat sempurna, karena dengannya bisa melumpuhkan logika. Karena cinta soal rasa, bukan akal yang memerlukan banyak pertimbangan.

Suatu hari nanti pasti akan aku temukan cinta sejati, seseorang yang akan melengkapi hidupku dan menghiasi hariku dengan senyuman. Tidak harus seseorang yang sempurna setengah dewa, tidak harus. Cukup seseorang yang bisa menerimaku apa adanya dan memperjuangkanku sekuat yang ia bisa. Sebagai bukti cinta dan kesungguhan dari seorang pria.


Semacam Tidak Memiliki Tapi Takut Kehilangan, Merasakan Cemburu Walau Tidak Memiliki Status

Sebenarnya kita itu apa, apakah hanya sebuah hubungan manis yang dikatakan teman. Atau memang tidak ada keberanian salah satu dari kita untuk saling mengungkapkan. Akankah begini dan terus begini, sampai salah satu dari kita ada yang menyerah dan memilih untuk tidak memilih. Pergi bersama seseorang dan meninggalkan hatinya di sini.

Semacam Tidak Memiliki Tapi Takut Kehilangan, Merasakan Cemburu Walau Tidak Memiliki Status

Kenapa ya, Sekalipun aku dan kamu tidak memiliki hubungan apapun hatiku sangat takut kehilangan dirimu. Aku takut bila harus jauh darimu karena aku sudah mersa nyaman dengan perasaanku bahkan aku sudah sangat akrab dengan sakit ini. ia sakit, saat kau dengan terang-terangan menceritakan wanita yang sedang kau suka padaku. meminta pendapatku sebagai wanita. sungguh tidak adil jika kau tau ada rasa yang sedang aku simpan padamu.

Sebenarnya Aku Malu Karena Merasa Cemburu Padamu, Karena Aku Tidak Ada Hak Untuk Itu. Siapa aku, yang bisa melarang mu untuk suka dan mencintai seseorang. Tapi entah kenapa, hati ini selalu menginginkamu dan memilih setia bersama rasa sakit ini. berharap kau akan tau perasaanku saat ini, dan menjadi teman dalam hidupku.

Kamu Tahu Bukan, Tidak Ada yang Bisa Mengendalikan Perasaan Saat Sedang jatuh Cinta?. aku benar-benar jatuh, sejatuh-jatunya pada harapan ingin memiliki dan hidup bersamamu. Walau aku tau kau adalah teman baik ku. teman yang ada ketika tawa dan senyuman. Teman yang selalu hadir menghibur ketika tangis menemani bersama derai air mata. Mungkin juga itu yang membuatku jatuh cinta, pada sosokmu yang sederhana. 

Tentang Perasaan Cinta Ini, Aku Berharap Tidak Akan Pernah Menjadi Perusak Hubungan Kita. biarkan cinta itu layu bersama waktu, jika tidak bisa tumbuh di atas jalinan pertemanan. Biarkan aku mati dalam harap, hidup menanti sebuah uluran tangan untuk sebuah kebahagiaan. Terimakasih teman, darimu aku tau apa itu cinta.