Powered by Blogger.

Kata Kata Bulan Ramadhan di Facebook Sederhana Dan Penuh Makna

Media sosial merupakan salah satu wahana pengejawantahan identitas diri. Sebagian orang suka menggunakan media sosial semacam facebook untuk mengucapkan berbagai ucapan selamat untuk momen-momen spesial. Selain itu, ada juga misalnya orang yang suka memosting kata kata bulan ramadhan di facebook sebagai tanda penghormatan pada bulan suci itu dan juga sebagai ajakan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Tentu harus dijaga supaya ucapan yang diposting tersebut tidak menimbulkan kebosanan.
Kata-Kata-Bulan-Ramadhan-di-Facebook
Apa sebenarnya beda antara bulan ramadhan dengan bulan-bulan lainnya dalam islam? Bedanya adalah bahwa bulan ramadhan merupakan bulan penyucian yang dilakukan dengan berpuasa sebulan penuh. Dengan demikian, kata kata bulan ramadhan di facebook yang anda posting di facebook pun jangan terlalu jauh dari makna tersebut.
Baca Juga : Kata Kata Bulan Ramadhan Penuh Berkah
Semakin indah penyusunannya dan semakin mudah maknanya dipahami, akan semakin mudah pula kata-kata yang anda ciptakan untuk membuat pembaca terpesona dan tergugah untuk mengikuti seruan anda menuju kebaikan.

Sebenarnya anda mungkin tak membutuhkan contoh kata kata bulan ramadhan di facebook sama sekali. Akan tetapi bisa saja contoh di bawah ini berguna bagi anda yang baru akan mencoba-coba.
Bulan ramadhan sudah tiba, mari menyemarakkannya dengan tadarus dan berpuasa supaya menjadi insan yang bersyukur. 
Bulan ramadhan adalah bulan suci, jangan mengotorinya dengan bergosip dan saling menjelek-jelekkan sesama muslim. 
Mari kita memperbanyak tafakur merenungkan alam dan ciptaan Tuhan di bulan ramadhan ini supaya kualitas keimanan kita bertambah. 
Tak ada yang sia-sia dari puasa di bulan ramadhan ketika kita mengisinya dengan ibadah yang tanpa pamrih. 
Ada satu tindakan yang seringkali kita lupakan di bulan ramadhan yaitu memperbanyak senyum pada sesama. 
Bersedekah dan beramal saleh pada bulan ramadhan akan membuat kita menjadi insan yang bersyukur akan karunia Allah 
Bulan ramadhan adalah bulan penyucian diri. Jangan mengganggunya dengan setitik noda dari iri dengki atau membicarakan orang lain. 
Setelah habis bulan ramadhan, muncullah idul fitri. Idul fitri bukan masa berpesta melainkan menyukuri bulan ramadhan sebagai masa penyucian dan pengujian ketahanan iman. 
Beriman dan berislam akan semakin mantap dan kokoh selepas bulan ramadhan. Maka seharusnya kita jalani bulan puasa ini dengan penuh syukur. 
Memperbanyak zikir pada bulan ramadhan akan berbuah pahala yang berlipat ganda daripada di bulan-bulan yang lainnya.
Dengan berpegang pada contoh-contoh di atas, anda bisa mengetahui bahwa sebenarnya tak perlu menyodorkan tema-tema yang rumit untuk berdakwah melalui facebook anda di bulan ramadhan. Anda bisa menciptakan kata kata bulan ramadhan di facebook sederhana sebab yang dipentingkan adalah bagaimana caranya kata kata anda tersebut bisa menggugah pembacanya. Jika sudah bisa menggerakkan orang untuk menjadi lebih baik, maka bisa dikatakan bahwa misi anda sudah sukses dengan facebook anda.

Tak mudah memang menyederhanakan kata-kata khususnya ketika anda sudah terbiasa menggunakan kata-kata yang rumit atau filosofis. Akan tetapi di sanalah justru tantangannya. Semakin sederhana dan mudah dipahami kata kata bulan ramadhan di facebook yang anda unggah, maka akan semakin besar kemungkinan anda membawa orang pada kebaikan. Semakin besar pula kemungkinan pahala yang anda dapatkan dari bulan ramadhan yang penuh kesucian ini.

HIDUP TAK DISEBUT WAFAT SEMERBAK HARUM NAMANYA (Kisah Julaibib bag.2/akhir)

Jika kita merasa hidup kita sengsara seharusnya kita malu dengan Julaibib. Sesengsara-sesengsaranya kita coba bandingkan dengan...ah janganlah! Memang tabiat kita suka mengeluh. Tidak mau disalahkan! Selalu bersembunyi di balik kalimat: 'tapi kantapi kan'.

HIDUP TAK DISEBUT WAFAT SEMERBAK HARUM NAMANYA (Kisah Julaibib bag.2/akhir)


Selepas peristiwa menggegerkan Julaibib dengan sang putri Anshari itu setidaknya menggegerkan menurut kita tetap saja Julaibib tak dikenal. Mungkin berbeda dengan kita kalau dapat anak juragan herbal kaya raya yang cantiknya bukan buatan. Atau kalau dapat anak ustadz kondang yang sering safari dakwah hampir ke seluruh pelosok nusantara. Kadang-kadang kita terkena sindrome sok terkenal menumpang figur mertua kita. Astaghfirullah! Julaibib? Tetap dalam keterasingan.

Waktu itu kaum muslimin baru saja mendapatkan kemenangan dari Allah subhanahu wa ta'ala. Tiba-tiba saja Rasulullah bertanya kepada para shahabatnya "Tidakkah kalian kehilangan seseorang?" Serta merta para shahabat berebutan menjawab seolah yang mereka sebutkan namanya akan mendapat kabar gembira dari beliau "Iya iya ya Rasulullah. Aku kehilangan si Fulan dan si Fulan." Rasulullah bergeming dari jawaban mereka "Tidakkah kalian kehilangan seseorang?" "Saya saya ya Rasulullah. Saya kehilangan si Fulan dan si Fulan" para shahabat dengan sangat antusias menjawab dengan seribu satu harapan dari Rasulullah. Namun beliau tetap bergeming. Tetap menyiratkan wajah terpukul kehilangan.

Dengan nada parau beliau ulangi pertanyaan beliau "Tidakkah kalian kehilangan seseorang?" Suasana menjadi hening. Para shahabat yang tadinya sangat antusias sekarang terdiam seribu bahasa merasa bersalah. Mereka merasa semakin mereka menjawab akan semakin membuat Rasulullah sedih dan terpukul. Maka Rasulullah tidak sanggup lagi menahan kesedihannya "Aku kehilangan Julaibib." Deg.!! Mereka baru sadar bahwa di tengah-tengah mereka ada yang bernama Julaibib. Seketika nama itu benar-benar menohok hati para shahabat. Seakan mereka ingin mengutuk diri sendiri akibat lancang terhadap seseorang yang sangat dimuliakan Rasulullah. Mereka benar-benar ingin menangis. Menangisi diri sendiri.

"Tolong carikan shahabatku Julaibib" pinta Rasulullah sendu. Segera para shahabat mencari Julaibib demi menebus kesalahan mereka. Akhirnya para shahabat menemukan jasad beliau berada di tengah bangkai tujuh orang musyrik. Rasulullah bersabda "Dengan hebat dia membunuh tujuh musyrik ini mereka pun membunuhnya." Setelah bersabda demikian Rasullah semakin terisak-isak. Menambah suasana semakin sedih mengharu biru dan menyayat hati para shahabat yang semakin merasa bersalah.

Dengan tangannya yang mulia Rasulullah mengangkat kepala Julaibib dan menyandarkannya ke dada Rasulullah. "Sungguh Julaibib dariku dan aku dari Julaibib." Rasulullah terus mendekap Julaibib yang membuat para shahabat semakin menangis tersedu-sedu sembari menunggu shahabat selesai menggali liang kubur untuk beliau. Julaibib semoga Allah meridhainya. ( Baca: Konsep Cinta )

Sangat indah perjalanan beliau. Hidup tak disebut meninggal semerbak wangi namanya. Bagaimana istri beliau? Disebutkan beliau adalah janda paling dermawan sekota Madinah. Janda? Iya kawan. Pergaulan Julaibib kepada istri beliau sangatlah menyenangkan. Membuat istri beliau tidak ingin menikah lagi setelah wafatnya. Berharap tetap menjadi istri Julaibib di Surga kelak.

Sumber Refrensi: - Shahih Muslim. - Musnad Ahmad.
Buah Goresan: Abu Uzair Khairul Huda (kelas 10) KASYAF ift.tt/1KQ8Drm ==========
Publikasi: WA Salafy Solo Channel Salafy Solo bit.ly/salafysolo Jumadal Ula 1437 H Di publikasikan

oleh : Tholibul Ilmi Cikarang Pada Ahad 05 Jumadil Awwal1437H/14 February 2016 M jam 17.35 wib

KONSEP CINTA (Renungan Kisah Julaibib bag.1)

Akhi...tahukah engkau tentang konsep cinta hakiki? Mungkin selama ini realita saat ini konsep cinta yang sering kita saksikan identik dengan uang intrik putus-nyambung yang tak jelas romantis dan air mata yang dipaksakan perceraian perselingkuhan retak ruwet menyakitkan buta dan gelap. Konsep-konsep cinta yang indah dan penuh dinamika perjuangan hanya ada dalam film sinetron novel cerita fiksi bayangan kawula muda khayalan pujangga dan dendangan para penyair. Konsep cinta pun seolah menyakitkan.

KONSEP CINTA (Renungan Kisah Julaibib bag.1)


Pahit. Atau indah dalam khayalan. Maka jika engkau bertanya adakah konsep cinta hakiki dalam dunia nyata inilah jawabannya! Inilah kisah yang memuat konsep cinta hakiki terlahir dari relung hati tanpa paksaan dan terikat benang Ilahi.

Kisah ini bermula saat Rasulullah iba melihat salah seorang shahabatnya. Julaibib namanya. Ia adalah manusia yang tak pernah dirasakan keberadaannya meskipun di zaman shahabat sekalipun. Perawakannya kerdil. Warnanya bagaikan arang. Wajahnya diungkapkan dalam bahasa Arab dengan lafaz "damim". Artinya bukan sekedar buruk rupa. Tapi buruk rupa yang mengerikan. Karenanya orang-orang tak berminat berdekat-dekat dengannya. Bahkan sekedar untuk mengingatnya. Apalagi menanyakan kabarnya. Atau merasakan segala gejolaknya. Keberadaannya bagaikan tiada. Ia itu miskin kusut dan tak memiliki nasab yang jelas. Ia terasing walau di negri sendiri.

Meskipun di zaman terbaik zaman shahabat. Rasa iba Rasulullah menjadi berkuadrat karena Julaibib tak pernah memerdulikan keterasingannya. Ia acuh atas sikap manusia kepadanya. Yang ia pikirkan hanyalah bagaimana cara memenuhi panggilan Allah untuk shalat. Bagaimana cara memenuhi panggilan Rasulullah untuk berjihad. Itu saja!

Hingga akhirnya rasa iba menggerakkan kaki Rasulullah yang mulia untuk berkunjung ke rumah salah seorang shahabat Anshari. "Sahabat maukah engkau nikahkan putrimu?" tanya Rasulullah. "Sungguh!? Betapa mulianya tawaran darimu duhai Rasulullah" jawab Anshari. "Namun bukan untukku." "Lantas?" "Sahabatku. Julaibib." Mendengar nama Julaibib Anshari bagaikan terserang demam tingkat tinggi. Lesu bukan main. Semangat nan riang yang tadi terpancar indah dari wajahnya seolah menjadi mendung dan gelap. Saking gelapnya ia sampai tak sadar bahwa yang meminang untuk Julaibib Rasulullah sendiri. Padahal apakah pantas rekomendasi Rasulullah ditolak? Begitulah. Bukan salah Anshari juga Istrinya nanti.

Namun karena jeleknya image Julaibib sampai membuat Anshari lupa bahwa yang datang meminang adalah Rasulullah sendiri. Dan kemungkinan besarnya Allah mengampuni shahabat tadi. Sebab kesalahan seseorang saat batinnya tidak karuan seperti terlalu gembira terlampau sedih begitu tertekan dan semisalnya akan diampuni oleh Allah. Terlebih ia juga istrinya adalah shahabat Rasulullah. Bukankah orang yang saking gembiranya berkata "Ya Allah Engkau hambaku sedang aku adalah rabb-Mu" diampuni oleh Allah!? Rasulullah pun manusia bijak bestari. Beliau paham shahabatnya.

Memang butuh ketegaran sebesar-besarnya untuk menerima Julaibib masuk ke dalam anggota keluarganya. Makanya saat Anshari berkata "Bolehkah aku musyawarahkan kepada ibunya terlebih dahulu wahai Rasulullah"--tentu ekspresi pesimis-- Rasulullah mengiyakan dan pamit pulang.

"Hah! Julaibib!? Aneh!" teriak sang istri Anshari mendengar berita yang dibawa sang suami. Ia tidak bisa membayangkan putrinya yang cantik jelita ayu menawan bersanding dengan si "damim". "Aneh! Pokoknya aneh!" Bahkan sang istri mengucapkan kata 'aneh' sampai tiga kali. Dari balik kamar ternyata sang putri mendengar percakapan kedua orang tuanya. Sang putri terlihat cemas gusar galau.

"Ayahanda..Ibunda.." kata sang putri sesaat sebelum ayahnya beranjak menemui Rasulullah hendak menyampaikan permohonan maaf tidak bisa menerima lamaran beliau. Ternyata sang putri mendengarkan percakapan kedua orang tuanya tanpa sepengetahuan keduanya. Dari tadi ia terlihat cemas gusar galau.

"Pantaskah kita menolak pinangan Rasulullah?" Ayah Ibunya terdiam. Dramatis! Kata-kata itu tepat membasahi kalbu beliau berdua. Menyadarkan bahwa apa yang hendak mereka berdua lakukan kurang tepat. Kurang diberkahi. "Jika beliau ridha dengan pilihan tersebut bukankah sebaiknya engkau berdua nikahkan aku saja dengan lelaki itu" lanjut sang putri meyakinkan. 

"Rasulullah tidak akan pernah menyia-nyiakanku." Luar biasa! Rangkaian kata yang tidak keluar kecuali dari kalbu mukmin shadiq hazim. Seketika kedua orang tuanya pun tersadar. "Engkau benar putriku." Maka diberlangsungkanlah pernikahan antara Julaibib dengan Sang Putri. (bersambung in sya Allah...) 

Buah goresan: Abu 'Uzair Khairul Huda (thalib Ma'had Daarus Salaf SKH) 
Dikutip dari: Majalah santri Al Mufid 
Sumber Refrensi: -Shahih Muslim -Musnad Ahmad -Shahih Ibnu Hibban

Sekarang Aku Bisa Berhenti Bertanya, Karena Kamulah Jawaban Atas Segala Pertanyaan

Aku pernah menjadi orang yang tak baik, mungkin juga kamu. tapi selalu ada kesempatan untuk berubah dan merubah masa depan yang kita punya. Mungkin kita dulu kita pernah bertanya, siapa orang yang akan menyempurnakan bahagia dengan sebuah senyuman tipis yang akan terasa manis. Mungkin  dulu kita pernah berandai-andai, tapi sekarang semuanya menjadi nyata saat kau berada tepat disisiku.

Sekarang Aku Bisa Berhenti Bertanya, Karena Kamulah Jawaban Atas Segala Pertanyaan


Padamu aku jatuh hati, bahkan sebelum adam dan hawa diturunkan ke bumi. karena kau dan aku sudah menjadi satu dan akan dipertemukan dalam kisah cinta dua anak manusia yang terukir di bumi. kisah kita yang dulu hanya berjarakan waktu dan berbatas rindu, menjadi sebab kita dapat saling menyapa dalam doa tanpa harus bertatap muka.

Ini aku, wanita yang tepat ada di sampingmu. Wanita yang pernah bermimpi untuk bisa menjadi seorang ratu bidadari di surganya kelak untukmu. wanita yang akan menjadi seorang ibu dari anak-anakmu nanti. Dan sebuah serpihan hati yang akan memberikan ketenangan hidup untukmu.

Jangan pernah ragu akan kesetiaan, karena aku mencintaimu atas dasar iman. Tidak berharap kesempurnaan dari sosok manusia yang penuh dengan kekurangan. Kalaupun ada, masrilah kita usahakan bersama agar surga yang kita tuju terasa semakin dekat.

Setelah sekian banyak tanya, sekarang aku amat sangat yakin kalau kau lah jodoh yang sedang aku tunggu. Dengan niat baikmu untuk bertemu dengan ayahku, sudah cukup dari sekedar bukti kalau kau memang calon imam yang dirindukan hati.. 

Aku, Yang Mengaku Telah Jatuh Cinta

Aku, yang mengaku telah jatuh cinta pada wanita itu, tidak pernah berani berbicara sedikitpun tentang rasa yang aku miliki ini padanya.

Aku, Yang Mengaku Telah Jatuh Cinta


Aku, yang mengaku telah jatuh cinta pada wanita itu, tidak pernah punya keberanian untuk mengejarnya sebelum dia menjadi milik yang lain

Aku, yang mengaku telah jatuh cinta pada wanita itu, hanya selalu merasa puas menatapnya penuh dengan kelembutan hingga akhirnya datang penyesalan.

Hingga akhirnya aku tahu, kebahagiaanku hanyalah semu. Hanyalah sebatas bahagia saat melihatnya bahagia dengan yang lain.

Aku menengadahkan wajah ke arah langit sana. Menyapa bintang yang hanya bertaburan sepi, menyapa bulan yang tak melengkung sempurna, menyapa malam yang dingin. Seolah menerka bagaimana semesta berbicara hari ini.

Aku menoleh ke arah pintu yang berada tak jauh dariku itu. Kalau aku berjalan ke arah sana sekarang, pasti hatiku tergerak lagi. Kalau aku masuk ke dalam ruangan dimana pintu itu terdiam, pasti hatiku tak kuat lagi. 

Kembali aku menengadahkan wajah ke arah langit. Menyapa lagi bintang dan seluruh teman-temannya itu. Masih mencoba menerka, apa yang berusaha semesta isyaratkan untukku mengerti.


[ Just-Anny ]

Memberi Ucapan Selamat Berbuka Puasa Romantis Untuk Pasangan

Bagi setiap orang biasanya momen berbuka puasa merupakan momen yang menyenangkan. Akan tetapi hal itu akan lebih menyenangkan bagi pasangan baru yang menjalani puasa bersama-sama. Ada banyak celah yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan kesan romantis dan mempererat hubungan dengan pasangan selama berbuka puasa. Salah satunya yang paling sederhana misalnya dengan mengucapkan ucapan selamat berbuka puasa romantis. Percayalah momen berbuka puasa anda akan makin menyenangkan untuk dilaksanakan.
Ucapan-Selamat-Berbuka-Puasa-Romantis
Memang momen romantis bisa berbeda dirasakan oleh orang yang berbeda. Demikian juga halnya dengan ucapan romantis. Sebagian orang mungkin menganggap bahwa ucapan tertentu yang dikatakan oleh pasangannya sudah merupakan ucapan selamat berbuka puasa romantis. Akan tetapi bagi sebagian orang yang lain hal itu bisa jadi masih kurang. Nah, untuk meyakinkan bahwa ucapan yang anda berikan memang sesuai dengan sense romantis pasangan anda, anda bisa mencoba untuk melihat berbagai contohnya dulu.
Baca Juga : Ucapan Selamat Berbuka Puasa
Di bawah ini anda bisa menemukan beberapa contoh ucapan selamat berbuka puasa ramadhan romantis. Diharapkan dari contoh-contoh ini anda bisa mendapatkan inspirasi yang lebih bagus tentang keromantisan di bulan ramadhan.
Selamat berbuka puasa, sayang, mari kita berdoa dulu supaya puasa kita tidak sia-sia. 
Berbuka puasa selalu menyenangkan terutama karena masakanmu adalah yang terlezat di dunia ini. 
Mari kita berbuka dengan yang manis-manis, bagiku kau adalah yang termanis, istriku 
Berpuasa menjadi lebih menyenangkan bersamamu, lebih-lebih saat berbuka bersama. 
Berbuka puasa memang menyenangkan, tapi denganmu, aku tak bisa menggambarkannya. 
Betapa gembiranya mereka yang berpuasa dan berbuka selalu berdua dengan pasangannya, seperti kita. 
Tak bisa kubayangkan jika aku berbuka jauh darimu, makanan akan terasa hambar. 
Seperti apa bahagianya berbuka bersama tak bisa digambarkan dengan kata-kata, yang jelas, aku bahagia. 
Dunia terasa sangat indah, penuh bunga bermekaran saat kita berbuka bersama. 
Berbuka dengan pasangan adalah kenikmatan tersendiri yang tak bisa kugambarkan dengan kata-kata.
Selain itu, sebenarnya ada satu hal lain yang juga harus diperhatikan saat anda akan menyusun ucapan selamat berbuka puasa romantis untuk pasangan anda. salah satunya yaitu anda harus mengenal karakteristik romantis pasangan anda. dengan demikian, anda akan lebih mudah mendapatkan hasil yang memuaskan. Demikian juga saat anda melihat contoh di atas, anda bisa menentukan yang mana yang memang sesuai dan yang mana yang tidak.

Di sisi lain, akan lebih penting juga ketika anda sedang mencari inspirasi untuk membuat sendiri ucapan selamat berbuka puasa romantis untuk pasangan anda. Anda misalnya akan menemukan bahwa penggunaan diksi tertentu kurang cocok bagi pasangan anda. jika sudah demikian, anda bisa saja misalnya hanya mengganti diksi dari salah satu contoh di atas kemudian menukarnya dengan diksi yang lebih cocok sementara idenya masih tetap sama. Di sinilah sebenarnya kekreatifan anda dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan anda dan pasangan anda sekaligus.

Maaf, Aku Yang Terlalu Dekat Dengan Do’a, Namun Jauh Dari Rasa Sabar.

Melihatmu sama halnya melihat bintang yang paling terang
Pada jarak ini aku pernah menyerah
Namun semua keletihan perlahan menghilang.
Sebab aku telah menemukanmu.
Rinduku berbalas…

Maaf, Aku Yang Terlalu Dekat Dengan Do’a, Namun Jauh Dari Rasa Sabar.


Jarak yang pernah tercipta antara kita, janganlah pernah kita salahkan
Ia bukan sesuatu yang membuat kita jauh
Tapi kitalah yang membuatnya agar kita mengerti apa arti saling merindukan, saling mendo’akan, juga saling merajut kesabaran.

Baru ku sadar, mencintai seseorang,
Bukan berarti harus melafalkan namanya setiap hari.
Dan sekarang… barulah aku menyadari, bahwa cinta bukanlah sesuatu yang harus di paksakan.
Menanti pula bukanlah sekedar diam tanpa ikhtiar yang membuat hati tenang.

Maaf, aku yang terlalu dekat dengan do’a, namun jauh dari rasa sabar.
Rasa yang tergesa-gesa dan harapan yang ingin segera nyata meletup tanpa bisa aku kendalikan dan pahami.
Namun, saat bertemu dan dapat meraih tanganmu,
Akupun menyadari, betapa indahnya balasan dari sebuah penantian dalam kesabaran.

Setia Furqon Kholid

Inspirasi buku Asyiknya Bangun Cinta.