Fabel - Belajar Dari si Buster

Cerita Motivasi


Terkisahlah dua ekor anjing scottie muda yang bersahabat, Buster dan Didi. Kemana pun mereka pergi selalu bersama dan ada saja petualangan yang mereka lalui setiap harinya. Namun meskipun begitu, kedua sahabat itu sangatlah bertolak belakang kepribadiannya. Buster adalah sosok anjing yang penuh dengan semangat dan selalu berani menghadapi rintangan apapun, sementara sahabatnya Didi sedikit lebih pendiam dan selalu ragu dalam bertindak.

Suatu hari di Kota Binatang diadakanlah perlombaan adu bakat untuk para anjing-anjing. Dan pemenangnya selain akan dikukuhkan sebagai anjing terbaik di kota akan pula dihadiahkan stok tulang selama setahun. Seluruh anjing penghuni kota menjadi tergiur untuk ikut ambil serta dalam perlombaan tersebut, tak terkecuali Buster muda.

Buster pun mengajak sahabatnya, Didi, untuk ikut perlombaan. Namun belum saja mereka mendaftar, Didi telah merasa gentar terlebih dahulu setelah mengetahui ternyata anjing-anjing yang akan menjadi lawan mereka bukanlah sekedar anjing geladak biasa, melainkan anjing-anjing juara yang lebih memiliki banyak pengalaman, bahkan konon berita yang mereka dapatkan beberapa anjing ras collie dan rottweiller juga akan ikut ambil bagian. Tak urung nyali Didi semakin ciut, dalam pikirannya bagaimana mungkin anjing kecil seperti dirinya bisa menang melawan para raksasa-raksasa anjing tersebut, bisa-bisa nanti justru dirinya jadi bulan-bulanan anjing-anjing tersebut.

Sementara sahabatnya, Buster, yang tak pernah mengenal kata menyerah tentunya tetap mendaftarkan diri dalam perlombaan tersebut. Buster masih mencoba untuk membujuk Didi, diberitahunya pada Didi bahwa tak ada salahnya mereka mencoba, urusan menang atau kalah itu hal belakangan. Tapi Didi tetap kukuh pada pendiriannya.

Tak terasa waktu perlombaan itu pun akhirnya tiba. Rupanya banyak juga peserta yang turut berlomba.

Perlombaan dibagi dalam tiga babak. Babak ‘Uji Nyali’, babak ‘Ketangkasan’, dan babak ‘Kecepatan’.

Babak pertama pun dimulai, para peserta diharuskan untuk mengambil masing-masing 3 buah tulang emas yang dipersiapkan panitia dan ditaruh di tempat-tempat yang cukup berbahaya. Satu tulang ditaruh di bebatuan yang berada di tengah-tengah sungai di dekat air terjun, tentu hal yang sangat sulit dilakukan mengingat arus sungai yang sangat deras. Tulang yang kedua diletakkan di puncak sebuah bukit namun untuk mendapatkannya para peserta mesti melewati jalanan di lereng yang terjal, sedikit saja mereka salah melangkah maka jurang telah menanti mereka jauh di bawah. Sementara tulang yang terakhir berada di dalam sebuah gua yang katanya ada begitu banyak ular berbisa yang menempati tempat tersebut.

Beberapa anjing-anjing collie dan rottweiller dengan cukup mudah melewati rintangan-rintangan itu. Walau begitu beberapa ada yang gagal dan terhanyut di sungai atau menderita luka-luka karena terjatuh di jurang sementara ada pula yang karena tak berani menghadapi ular berbisa akhirnya menolak memasuki gua yang gelap itu.

Sementara Buster sendiri pun cukup kepayahan melewati babak pertama ini. Ia sempat terseret arus walau akhirnya berhasil menyelamatkan diri dengan buru-buru melompat ke atas sebuah batu. Namun sayangnya Buster hanya berhasil membawa dua buah tulang emas. Sementara tulang yang ketiga tak berhasil di dapatnya karena ketika hendak mengambil tulang tersebut tiba-tiba seekor ular jenis python membelit tubuhnya, dia hampir saja menjadi santapan ular tersebut kalau saja dia dengan cukup cerdik berhasil meloloskan diri.

Namun meskipun begitu, Buster tetap lolos untuk maju dalam babak selanjutnya. Pada babak kedua, babak ‘Ketangkasan’, Buster yang memang cukup cerdas berhasil memperoleh skor tertinggi dan melangkah dengan mudah menuju babak terakhir.

Sahabatnya Didi terus setia menyaksikan perlombaan dan mendukung Buster. Walau Ia merasa ngeri saat menyaksikan perlombaan pada babak pertama, namun terbersit sedikit rasa sesal di hatinya karena tak ikut mendaftarkan diri. Ditatapnya Buster yang tersenyum karena berhasil mengalahkan para anjing-anjing raksasa tersebut di babak kedua. ‘Bisa saja akulah yang berdiri disana dengan senyum menghiasi wajah’ lirihnya.

Setelah peserta yang tersisa diberi waktu 30 menit untuk istirahat, akhirnya tibalah babak terakhir, babak penentuan.

Seluruh peserta yang kini hanya tersisa lima ekor terdiri dari Buster, Sebas (seekor anjing Collie), Ruffy dan Rockie yang merupakan anjing ras Rottweiller dan satu lagi Spotty (anjing jenis Dalmatian), akan melakukan perlombaan lari melintasi lapangan rumput disisi luar kota dan kemudian mereka akan melewati sebuah bukit kecil lalu kembali melintasi sungai menuju hutan untuk kembali ke kota.

Dan siapapun yang tiba terlebih dahulu dialah yang akan keluar menjadi pemenang dan berhak untuk mendapatkan hadiah yang telah dijanjikan. Peluit dibunyikan dan peserta mulai berlari sekencang yang mereka bisa. Dengan mudah Rockie, anjing yang memang sudah terkenal dengan segala kelebihannya, berhasil mengungguli peserta lainnya. Perlombaan berlangsung cukup seru, keempat anjing raksasa Sebas, Ruffy, Rockie dan Spottie saling bersaing merebut posisi pertama. Sementara Buster sendiri, cukup kesulitan mengejar empat anjing lainnya. Ia sudah mengerahkan segala tenaganya untuk mengejar, namun sepertinya mereka semua memang bukan tandingan Buster.

Dan akhirnya seperti yang telah diperkirakan para penduduk Kota Binatang, Rockie-lah yang akhirnya berhasil memenangkan pertandingan.

Buster yang finish di urutan terakhir, sesaat merasa begitu kecewa saat melihat Rockie yang naik ke atas podium.

“Aksi yang kamu tunjukkan dalam perlombaan ini sangatlah menarik anjing muda, aku sangat menikmatinya.” ujar seekor anjing tua.

Dan Buster pun tersenyum bangga melupakan rasa kecewa terhadap kekalahannya.



Pesan moral:

Terkadang karena rasa takut berlebihan yang telah meliputi pikiran kita tentang sebuah kegagalan, kita malah tak jarang justru melepas sebuah kesempatan yang ada di depan mata. Seperti halnya yang terjadi pada Didi, si anjing kecil. Pikiran negatif yang menguasai dirinya justru mengaburkan pandangannya akan semua kelebihan-kelebihan yang sebenarnya dimilikinya. Dan apa yang tersisa? Tentu hanyalah penyesalan.

Maka baiklah jika kiranya kita bisa seperti Buster muda, yang di dalam kamusnya tak ada kata menyerah sebelum mencoba. Tiada yang tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan jika kita ingin berhasil tentulah kita harus melakukan aksi. Walaupun ternyata kita akhirnya gagal, tapi itu jauh lebih baik daripada kita tidak melakukan sesuatu apapun.


Kata Motivasi:
Anda mungkin akan kecewa apabila Anda gagal, tapi celakalah Anda apabila Anda tidak berani mencoba. - Beverly Sills

Renungan Motivasi - Gunakan Imajinasimu


Jangan pernah Anda remehkan nilai imajinasi. Imajinasi bukanlah gambaran kosong atau angan-angan belaka tanpa isi. Dari catatan sejarah telah terbukti banyak tokoh terkenal menjadi besar berkat imajinasinya yang luar biasa. Imajinasi ternyata mempunyai kekuatan. Albert Einstein pernah mengatakan, “Energi mengikuti imajinasi”. Tentu saja, Einstein serius dengan ucapannya teresebut. Dia sendiri mengaku telah membuktikannya ketika ditanya bagaimana dia mampu menghasilkan begitu banyak teori spektakuler, dia menjawab imajinasinyalah yang menjadi salah satu bahan bakar dari idenya itu.

Lantas, bagaimanakah imajinasi yang dihasilkan pikiran kita bekerja? Pada prinsipnya, perlu Anda sadari, pikiran kita adalah sebuah magnet yang luar biasa. Pikiran kita mampu menjadi otopilot atas apa yang ingin kita wujudkan, yang kita cita-citakan bahkan yang sekadar kita imajinasikan.

Setiap orang boleh mempunyai mimpi akan masa depan. Mimpi menjadi seorang penulis hebat, misalnya, atau menjadi sastrawan, insinyur, dokter, dan sebagainya. Dalam perwujudan mimpi inilah kekuatan imajinasi berperan. Sekali kita merencanakan dan mematrikan imajinasi dalam pikiran kita, fisik kita pun mulai mencari jalan bagaimana merealisasikan apa yang sudah kita pikirkan.
Untuk mudahnya, pembaca, ada dua kisah tentang kekuatan imajinasi yang ingin saya ceritakan di sini. Pertama, kisah hidup Mayor James Nesmeth, seorang tentara yang doyan main golf. Dia begitu tergila-gila dengan golf. Tapi sayang sekali, sebelum menikmati kesempatan itu, dia ditugaskan ke Vietnam Utara.

Sungguh sial, saat di Vietnam dia ditangkap oleh tentara musuh dan dijebloskan ke penjara yang pengap dan sempit. Dia tidak diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan siapa pun. Situasi pengap, kosong, dan beku itu sungguh menjadi siksaan fisik dan mental yang meletihkan baginya.

Untungnya, Nesmeth sadar dirinya harus menjaga pikirannya agar tidak sinting. Dia mulai berlatih mental. Setiap hari, dengan imajinasinya, dia membayangkan dirinya berada di padang golf yang indah dan memainkan golf 18 hole. Dia berimajinasi secara detail. Dia melakukannya rata-rata empat jam sehari selama tujuh tahun.

Lantas, tujuh tahun kemudian, dia pun dibebaskan dari penjara. Namun, ada yang menarik saat dia mulai bermain golf kembali untuk pertama kalinya. Ternyata, Mayor James Nesmeth mampu mengurangi rata-rata 20 pukulan dari permainannya dulu. Orang-orang pun bertanya kepada siapa dia berlatih. Tentu saja, tidak dengan siapa pun. Yang jelas, dia hanya bermain dengan imajinasinya. Tetapi, ternyata itu berdampak pada hasil kemampuannya. Nah, inilah kekuatan imajinasi itu.

Kisah kedua adalah cerita tentang Tara Holland, seorang gadis yang bermimpi menjadi Miss America sejak kecil. Pada 1994, dia berusaha menjajaki menjadi Miss Florida. Sayangnya, dia hanya menyabet runner-up pertama. Tahun berikutnya dia mencoba, tapi lagi-lagi hanya di posisi yang sama. Hati kecilnya mulai membisikkan dirinya untuk berhenti.

Bulatkan tekad

Tapi, dia bangkit dan membulatkan tekadnya lagi. Dia pindah ke negara bagian lain, Kansas. Pada 1997, dia terpilih menjadi Miss Kansas. Dan di tahun yang sama, dia berhasil menjadi Miss America! Yang menarik, adalah saat Tara diwawancarai setelah kemenangannya, Tara menceritakan bagaimana dia sudah ingin menyerah setelah dua kali kalah di Florida.

Tapi, tekadnya sudah bulat. Selama beberapa tahun kemudian, dia membeli video dan semua bahan yang bisa dipelajari tentang Miss Pagent, Miss Universe, Miss America, dan sebagainya. Dia melihatnya berkali-kali. Setiap kali melihat para diva meraih penghargaan tertinggi, Tara membayangkan dirinyalah yang menjadi pemenangnya.

Satu lagi yang menarik dari wawancaranya adalah saat dia ditanya apakah dia merasa canggung saat berjalan di atas karpet merah. Dengan mantap, Tara Holland menjawab, “Tidak sama sekali. Anda mesti tahu saya sudah ribuan kali berjalan di atas panggung itu.”

Seorang reporter menyela dan bertanya bagaimana mungkin dia sudah berjalan ribuan kali di panggung, sementara dia baru pertama kalinya mengikuti kontes. Tara menjawab, “Saya sudah berjalan ribuan kali di panggung itu…dalam pikiran saya.”

Pembaca, dua kisah nyata di atas menceritakan tentang kekuatan imajinasi. Kita memujudkan apa yang kita lihat dalam pikiran kita.
Imajinasi adalah energi. Energi yang kalau diolah terus-menerus akan mewujud dalam apa yang kita imajinasikan itu.

Kekuasaan boleh memenjarakan fisik, membungkam mulut, tetapi sama sekali tidak bisa memasung imajinasi kita. Dengan kekuatan imajinasi, masa depan akan menjadi milik kita sesuai yang kita cita-citakan.

Dengan imajinasi, kita bisa menjadi tuan atas takdir kita, I am the master of my fate. Stephen Covey dalam 7 Habits mengatakan kita membuat kreasi mental lebih dulu sebelum kreasi fisiknya.

Semakin kuat gambaran mental yang kita miliki, semakin besar energi yang kita miliki untuk mewujudkannya. Sebaliknya, jika kita terlalu banyak membayangkan yang buruk dan negatif, kita menarik energi negatif dan kita semakin ter-demotivasi untuk meraihnya.

Pepatah Latin mengatakan, Fortis imaginatio generat casum, artinya imajinasi yang jelas menghasilkan kenyataan. Dengan demikian, jangan sia-siakan kekuatan imajinasi dalam diri kita. Imajinasi mampu menjadi kendaraan kita menuju apa saja yang kita mimpi dan cita-citakan.

Imajinasi akan mengumpulkan seluruh energi kita untuk mewujudkannya. Dalam aplikasi sehari-hari, dengan imajinasi, kita membayangkan hal-hal positif yang akan kita lakukan dan membayangkan hal-hal positif yang akan terjadi. Betapa kita akan melihat langkah dan tindakan kita mulai mengarah pada apa yang kita bayangkan. And…the dreams will come true!



Sumber: Sukses Berkat Kekuatan Imajinasi oleh Anthony Dio Martin, Psikolog, penulis buku best seller EQ Motivator, dan Managing Director HR Excellency


Renungan Motivasi - Jangan Takut Gagal


Anda mungkin pernah dan sering gagal dalam melakukan sesuatu. Mungkin pada saat pertama kali Anda mencoba berjalan, atau ketika mencoba untuk berenang.

Tapi tahu tidak?
R.H. Macy - seorang pebisnis top di Amerika, sebelum tokonya di New York berkembang sukses ia telah mengalami kegagalan sebanyak tujuh kali.
Bagaimana dengan John Creasey (seorang novelis terkenal dari Inggris)? 753 naskah John Creasey ditolak oleh para editor sebelum akhirnya ia menerbitkan sekitar 564 buku yang laris di pasaran.
Lain lagi dengan Babe Ruth - bintang baseball ternama, dalam catatan karirnya ada sekitar 1.330 kali ia melakukan strike (kegagalan dalam memukul bola), namun ia juga berhasil mencetak 714 home runs sepanjang karirnya.

Pada intinya, jangan pernah takut dengan sebuah kegagalan. Namun Anda memang patut khawatir terhadap kesempatan yang telah Anda lewatkan saat Anda tak berani untuk mencoba melakukan sesuatu.

Kisah Inspiratif - Obat Terbaik


Selama dua dekade, pada abad ini, beberapa bayi (dalam jumlah yang besar) di bawah umur 1 tahun harus menghabiskan waktu mereka berada di rumah sakit dan beberapa institusi anak-anak dan beberapa dari mereka meninggal dengan alasan yang tidak jelas. Di beberapa institusi, adalah hal yang biasa kasus-kasus bayi dengan kondisi yang sangat serius dalam catatan administrasi mereka dituliskan kata “tidak ada harapan”.
Di antara beberapa dokter yang sehari-harinya sering dihadapkan dengan angka kematian bayi yang tinggi adalah Dr. Fritz Talbot dari sebuah klinik anak-anak di Dusseldorf. Dr. Talbot memiliki kesuksesan yang luar biasa dalam menangani anak-anak yang sakit. Selama bertahun-tahun, dia selalu diikuti oleh kelompok dokter rumah sakit yang ingin mencari cara baru untuk menangani penyakit anak-anak.
Salah satu diantara dokter tersebut adalah Dr. Joseph Brennermann, yang menceritakan kisah ini.
“Seringkali kami mendatangi seorang anak yang telah dinyatakan tak dapat tertolong lagi. Dan dengan beberapa alasan anak ini dinyatakan tak memiliki harapan. Dan ketika hal ini terjadi, Dr. Talbot akan mengambil tabel catatan kesehatan anak itu dan menuliskan beberapa resep obat yang tak dapat ditemukan. Dan dalam kebanyakan kasus, formula ajaib tersebut berkhasiat dan si anak berangsur membaik. Kecurigaanku timbul dan aku berpikir apakah mungkin dokter yang terkenal ini telah mengembangkan jenis obat baru yang mujarab?”
“Suatu hari, aku kembali ke bangsal anak-anak itu dan mencoba untuk menterjemahkan catatan resep Dr. Talbot. Tapi aku tak beruntung, dan lalu aku mendatangi kepala perawat dan menanyai apa resep obat yang diberikan Dr. Talbot tersebut.”
“’Anna.’ jawabnya. Lalu ia kemudian menunjuk seorang nenek perempuan yang sedang duduk di sebuah ayunan yang besar dengan seorang bayi di pangkuannya. Perawat tersebut kemudian melanjutkan: ‘Kapanpun disaat kami mendapatkan seorang bayi yang padanya telah kami lakukan segala cara untuk menyembuhkannya namun gagal, kami membawa bayi tersebut kepada Anna. Dia lebih berhasil dibandingkan semua dokter dan perawat di institusi ini.’”

Bahan Renungan:


Obat yang paling mujarab adalah cinta.
Cinta dapat menyembuhkan. Cinta adalah doa, doa dari mereka yang mencintai dan menyayangi kita.
Dan dengan dicintai akan memberi kita kekuatan terbesar.
Cinta itu pelajaran. Cinta adalah hikmah, adalah kebenaran. Mencintai orang lain adalah pelajaran berharga. Mencintai hidup adalah pelajaran terpenting. Kita akan hidup lebih baik.

Kata Inspiratif:
‘Cinta menyembuhkan orang, mereka yang menerima maupun yang memberikannya.’ - (Karl Menninger)

Kisah Inspiratif - Obat Terbaik oleh  Kisah Motivasi

Fabel - Kisah Seekor Belalang


Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak.
Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya.

Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain.
Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.

Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya,
“Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh ?”.

Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan,
“Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”.

Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.


Bahan Renungan :

Sebagai manusia, tanpa sadar, mungkin kita pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang.

Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah Anda separah itu?
Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.

Tidakkah Anda pernah mempertanyakan kepada nurani bahwa Anda bisa “melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau Anda mau menyingkirkan “kotak” itu?
Tidakkah Anda ingin membebaskan diri agar Anda bisa mencapai sesuatu yang selama ini Anda anggap diluar batas kemampuan
Anda?

Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami. Karena itu teman, teruslah berusaha mencapai apapun yang Anda ingin capai. Sakit memang, lelah memang, tapi bila Anda sudah sampai di puncak, semua pengorbanan itu pasti akan terbayar.

Motivational Quote:
Kehidupan Anda akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup pilihan Anda. Bukan cara hidup seperti yang mereka pilihkan untuk Anda.


Fabel - Kisah Seekor Belalang oleh Kisah Motivasi

Kata Kata Inspiratif #2

Kata Kata Inspiratif

Koleksi Kata Kata Inspiratif

•Selama kita memiliki 'kenangan,' hari kemarin tetap tinggal,
Selama kita memiliki 'harapan,' hari esok akan menunggu,
Selama kita memiliki 'persahabatan,' setiap hari tidak terbuang sia-sia.

•Persahabatan bukanlah menjadi seorang sahabat yang sempurna untuk orang lain, tetapi mencari seseorang yang bisa membantumu menjadi sosok terbaik yang engkau bisa.

•Satu pohon dapat memulai sebuah hutan.
Satu senyum dapat memulai sebuah persahabatan.
Satu sentuhan dapat menunjukkan kamu peduli.
Satu teman dapat membuat hidup lebih berharga.

•Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

•Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan.
Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan.
Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan.
Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

•Suatu kehidupan yang penuh kesalahan tidak hanya lebih berharga namun juga lebih berarti dibandingkan hidup tanpa melakukan apapun.

•Seorang teman sejati akan membuatmu merasa hangat dengan kehadirannya, mempercayai akan rahasianya dan mengingat anda dalam doa-doanya.

•Kenangan indah masa lalu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat-ingat.

•Dicintai sepenuh hati oleh seseorang memberimu kekuatan, sementara mencintai seseorang sepenuh hati memberimu semangat.

•Hidup begitu singkat, langgarlah aturan-aturan, memaafkanlah dengan cepat,
Ciumlah dengan perlahan, mencintailah dengan sesungguhnya, tertawalah sepuasnya,
dan Jangan pernah menyesali hal-hal yang telah membuatmu tersenyum.

•Hidup bukanlah tentang menunggu badai berlalu,
akan tetapi tentang belajar untuk berdansa di tengah hujan.

•Terkadang memang begitu sulit untuk menyeberangi sebuah jembatan, mencoba sesuatu hal yang baru, ataupun membuat sebuah perbedaan.
Tetapi sekali saja kamu melakukannya, maka kamu akan menyadari bahwa hal tersebut tidaklah seburuk dan sesulit yang kita bayangkan.

•Hidup seperti piano. Ada tut putih dan hitam. Tut putih mewakili hal-hal baik dan yang hitam mewakili hal-hal buruk.
Tapi apa yang kadang kita tidak sadari adalah, saat kita memainkan tut putih dan tut hitam bersama-sama, mereka akan menghasilkan alunan melodi yang indah.

Dongeng - Kekuatan Api Cinta


Kekuatan Api Cinta

Alkisah suatu ketika, Kapak, Gergaji, Palu dan Nyala Api sedang mengadakan perjalanan bersama-sama. Di suatu tempat perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan yang mereka miliki masing-masing.

”Itu bisa aku singkirkan”, kata Kapak.

Pukulan-pukulannya keras sekali menghantam baja yang kuat dan keras juga itu. Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu lebih tumpul sendiri sampai ia berhenti.

”Sini, biar aku yang urus,” kata Gergaji.

Dengan gigi-gigi yang tajam tanpa perasaan, iapun mulai menggergaji. Tapi ia kaget dan kecewa, semua giginya jadi tumpul dan rontok.

”Apa kubilang,” kata Palu, ”Kan aku sudah ngomong, kalian tak bisa. Sini, sini aku tunjukkan caranya”.

Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tidak berubah.

“Boleh aku coba?” tanya Nyala Api.

Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk dan mendekapnya erat-erat tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun meleleh cair.


Renungan yang dapat kita petik adalah:
Ada banyak hati yang cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga diri. Tapi jarang ada hati yang tahan melawan nyala api cinta kasih yang hangat.
Betapa arif dan bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api yang mencairkan hati yang dingin. Tak ada yang tahan menampik nyala api cinta kasih.

Dongeng - Kekuatan Api Cinta oleh  Kisah Motivasi

Dongeng - Sang Roda

Dongeng - Sang Roda

Suatu ketika, ada sebuah roda yang kehilangan salah satu jari-jarinya. Ia tampak sedih. Tanpa jari-jari yang lengkap, tentu, ia tak bisa lagi berjalan dengan lancar. Hal ini terjadi saat ia melaju terlalu kencang ketika melintasi hutan. Karena terburu-buru, ia tak menyadari ada satu jari-jari yang jatuh dan terlepas. Kini sang roda pun bingung. Kemanakah hendak di cari satu bagian tubuhnya itu? Sang roda pun berbalik arah. Ia kembali menyusuri jejak-jejak yang pernah ia tinggalkannya. Perlahan, di tapakinya jalan-jalan itu. Satu demi satu di perhatikannya dengan seksama. Setiap benda di amati, dan di cermati, berharap,akan ditemukannya jari-jari yang hilang itu.

Ditemuinya kembali rerumputan dan ilalang. Dihampirinya kembali bunga-bunga di tengah padang. Dikunjunginya kembali semut dan serangga kecil di jalalanan. Dan dilewatinya lagi semua batu-batu dan kerikil-kerikil pualam. Hei... semuanya tampak lain.

Ya, sewaktu sang roda melintasi titik-titik kecil. Semuanya, tampak biasa, dan tak istimewa. Namun kini, semuanya tampak lebih indah. Rerumputan dan ilalang, tampak menyapanya dengan ramah. Mereka kini tak lagi hanya berupa batang-batang yang kaku. Mereka tampak tersenyum, melambai tenang, bergoyang dan menyampaikan salam. Ujung-ujung rumput itu, bergesek dengan lembut di sisi sang roda.

Sang roda pun tersenyum dan melanjutkan pencariannya.

Bunga-bunga pun tampak lebih indah, harum , dan semerbak, lebih terasa menyegarkan. Kuntum-kuntum yang terbuka, menampilkan wajah yang cerah. Kelopak-kelopak yang tumbuh, menari, seakan bersorak pada sang roda. Sang roda tertegun dan berhenti sebentar. Sang bunga pun merunduk, memberikan salam hormat.

Dengan perlahan, dilanjutkannya kembali perjalanannya.

Kini, semut dan serangga kecil itu, mulai berbaris, dan memberikan salam yang paling semarak. Kaki-kaki mereka bertepuk, membunyikan keriangan yang meriah. Sayap-sayap itu bergetar, seakan ada ribuan genderang yang di tabuh. Mereka saling menyapa. Dan serangga itu pun memberikan salam dan doa pada sang roda.

Begitu pula batu dan kerikil pualam. Kilau yang hadir, tampak berbeda jika di lihat dari mata yang tergesa-gesa. Mereka lebih indah, dan setiap sisi batu itu memancarkan kemilau yang teduh. Tak ada lagi sisi dan ujung yang tajam dari batu dan pualam, membuka jalan, memberikan kesempatan untuk melanjutkan perjalanan.

Setelah lama berjalan, akhirnya ditemukannya jari-jari yang hilang. Sang roda pun senang. Dan ia berjanji, tak akan tergesa-gesa dan berjalan terlalu kencang dalam melakukan tugasnya.


Bahan Renungan:
Begitulah hidup. Kita, seringkali berlaku seperti roda-roda yang berjalan terlalu kencang. Kita sering melupakan ada saat indah yang terlewat di setiap kesempatan. Ada banyak hal-hal kecil yang sebetulnya meneyenangkan, namun kita lewatkan karena terburu-buru dan tergesa-gesa.

Hati kita kadang terlalu penuh dangan target-target, yang membuat kita hidup dalam kebimbangan dan ketergesaan. Langkah-langkah kita, kadang selalu dalam keadaan panik, dan lupa bahwa di sekitar kita banyak sekali hikmah yang perlu di tekuni. Seperti saat roda yang terlupa pada rumput, ilalang, semut, dan pualam, kita pun sebenarnya sedang terlupa pada hal-hal itu. Cobalah menyusuri kembali jalan-jalan kita. Cermati, amati, dan perhatikan setiap hal yang pernah kita lewati.

Fabel - Masa Depan Anda


"Masa depan Anda, karir Anda, serta kehidupan Anda adalah yang Anda kerjakan hari ini."
Seekor anak monyet bersiap-siap melakukan perjalanan jauh. Ia telah bosan dengan hutan tempatnya tinggal. Kabar yang terdengar olehnya di bagian lain dunia ini ada tempat yang disebut "belantara" di mana ia berpikir akan mendapatkan tempat yang lebih "baik". "Aku akan mencari kehidupan yang lebih baik!" katanya. Ayah dan Ibu monyet, meskipun bersedih, melepaskan kepergiannya. "Biarlah ia belajar untuk kehidupannya sendiri," kata sang Ayah kepada Ibu dengan bijak.
Maka pergilah si Anak Monyet itu mencari "belantara" yang ia gambarkan sebagai tempat hidup kaum Monyet yang lebih baik. Sementara kedua orangtuanya tetap tinggal di hutan itu. Waktu terus berlalu, sampai suatu ketika, si Anak Monyet itu secara mengejutkan kembali ke orangtuanya. Tentu kedatangan anak semata wayang itu disambut gembira orangtuanya. Sambil berpelukan, si Anak Monyet berkata, "Ayah, Ibu, aku tidak menemukan belantara seperti yang aku angan-angankan. Semua binatang yang aku temui selalu keheranan setiap aku menceritakan bahwa aku akan bergi ke sebuah tempat yang lebih baik bagi semua binatang yang bernama belantara." "Malah, mereka mentertawakanku." sambungnya sedih. Sang Ayah dan Ibu hanya tersenyum mendengarkan si Anak Monyet itu. "Sampai aku bertemu dengan Gajah yang bijaksana," lanjutnya, "Ia mengatakan bahwa sebenarnya apa yang aku cari dan sebut sebagai belantara itu adalah hutan yang kita tinggali ini! Kamu sudah mendapatkan dan tinggal di belantara itu!" Benar, anakku.
Terkadang kita memang berpikir tentang hal-hal yang jauh, padahal apa yang dimaksud itu sebenarnya sudah ada di depan mata." Kita semua adalah si Anak Monyet itu. Hal-hal sederhana, hal-hal ada di sekitar kita tidak kita perhatikan. Justru kita melihat hal yang "jauh-jauh" yang pada dasarnya sudah di depan mata. Kita gelisah dengan karir pekerjaan, kita gelisah dengan sekolah anak-anak, kita gelisah dengan segala rencana kehidupan kita. Padahal, yang pekerjaan kita sekarang adalah bagian dari karir kita. Padahal, anak-anak kita bersekolah sekarang adalah bagian dari proses pendidikan mereka dan hidup yang kita jalani adalah bagian dari rangkaian kehidupan kita ke masa yang akan datang. Tanpa mengecilkan arti masa depan dan sesuatu yang lebih baik, ada baiknya apabila kita fokus dengan apa yang ada di depan mata, apa yang kita kerjakan sekarang, karena hal ini akan terpengaruh terhadap masa depan Anda.

Fabel - Masa Depan Anda oleh  Kisah Motivasi

Kisah Inspiratif - Jangan Membentak Anak

Kisah Inspiratif - Jangan Membentak Anak

Sebuah kisah mengharukan yang mengajarkan kita untuk tidak bertindak berlebihan dalam menghadapi kenakalan anak-anak. (kisah ini diambil dari salah satu forum)
Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.
Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.
Saat pulang di sore hari, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini ???”
Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan “Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.
Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayah.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.
Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.
Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.
Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu.” jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja!” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah. “Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.
Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. Ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah.. sayang ibu.”, katanya berulang kali membuat si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.
“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil?... Dita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?… Bagaimana Dita mau bermain nanti?… Dita janji tdk akan mencoret-coret mobil lagi, ” katanya berulang-ulang.
Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf.
Buat anda yang telah menjadi orang tua atau calon orang tua. Ingatlah….semarah apapun anda, janganlah bertindak berlebihan. Sebagai orang tua, kita patut untuk saling menjaga perbuatan kita khususnya pada anak-anak yg masih kecil karena mereka masih belum tahu apa-apa. Dalam menyikapi kenakalan anak kecil, kiranya kita sebagai orang dewasa dapat lebih bersabar, karena itulah ‘anak kecil’ dalam benak mereka belum terpatri begitu banyak tentang ‘baik dan buruk’ tugas kitalah untuk mengajarkannya. Namun mengajarkan mereka tentang hal yang benar dan yang salah tidaklah perlu dengan kekerasan. Dan ingatlah, anak adalah anugerah dan amanah yang dititipkan oleh Tuhan untuk kita rawat dan bimbing.


Kisah Inspiratif - Jangan Membentak Anak oleh Kisah Motivasi

Kisah Motivasi - Shay


Pada sebuah jamuan makan malam pengadaan dana untuk sekolah anak-anak cacat, ayah dari salah satu anak yang bersekolah disana menghantarkan satu pidato yang tidak mungkin dilupakan oleh mereka yang menghadiri acara itu. Setelah mengucapkan salam pembukaan, ayah tersebut mengangkat satu topik:

Ketika tidak mengalami gangguan dari sebab-sebab eksternal, segala proses yang terjadi dalam alam ini berjalan secara sempurna/ alami. Namun tidak demikian halnya dengan anakku, Shay. Dia tidak dapat mempelajari hal-hal sebagaimana layaknya anak-anak yang lain. Nah, bagaimanakah proses alami ini berlangsung dalam diri anakku?

Para peserta terdiam menghadapi pertanyaan itu. Ayah tersebut melanjutkan: “Saya percaya bahwa, untuk seorang anak seperti Shay, yang mana dia mengalami gangguan mental dan fisik sedari lahir, satu-satunya kesempatan untuk dia mengenali alam ini berasal dari bagaimana orang-orang sekitarnya memperlakukan dia”

Kemudian ayah tersebut menceritakan kisah berikut:
Shay dan aku sedang berjalan-jalan di sebuah taman ketika beberapa orang anak sedang bermain baseball. Shay bertanya padaku,”Apakah kau pikir mereka akan membiarkanku ikut bermain?” Aku tahu bahwa kebanyakan anak-anak itu tidak akan membiarkan orang-orang seperti Shay ikut dalam tim mereka, namun aku juga tahu bahwa bila saja Shay mendapat kesempatan untuk bermain dalam tim itu, hal itu akan memberinya semacam perasaan dibutuhkan dan kepercayaan untuk diterima oleh orang-orang lain, diluar kondisi fisiknya yang cacat.

Aku mendekati salah satu anak laki-laki itu dan bertanya apakah Shay dapat ikut dalam tim mereka, dengan tidak berharap banyak. Anak itu melihat sekelilingnya dan berkata, “kami telah kalah 6 putaran dan sekarang sudah babak kedelapan. Aku rasa dia dapat ikut dalam tim kami dan kami akan mencoba untuk memasukkan dia bertanding pada babak kesembilan nanti Shay berjuang untuk mendekat ke dalam tim itu dan mengenakan seragam tim dengan senyum lebar, dan aku menahan air mata di mataku dan kehangatan dalam hatiku. Anak-anak tim tersebut melihat kebahagiaan seorang ayah yang gembira karena anaknya diterima bermain dalam satu tim.

Pada akhir putaran kedelapan, tim Shay mencetak beberapa skor, namun masih ketinggalan angka. Pada putaran kesembilan, Shay mengenakan sarungnya dan bermain di sayap kanan. Walaupun tidak ada bola yang mengarah padanya, dia sangat antusias hanya karena turut serta dalam permainan tersebut dan berada dalam lapangan itu. Seringai lebar terpampang di wajahnya ketika aku melambai padanya dari kerumunan. Pada akhir putaran kesembilan, tim Shay mencetak beberapa skor lagi. Dan dengan dua angka out, kemungkinan untuk mencetak kemenangan ada di depan mata dan Shay yang terjadwal untuk menjadi pemukul berikutnya.

Pada kondisi yg seperti ini, apakah mungkin mereka akan mengabaikan kesempatan untuk menang dengan membiarkan Shay menjadi kunci kemenangan mereka? Yang mengejutkan adalah mereka memberikan kesempatan itu pada Shay. Semua yang hadir tahu bahwa satu pukulan adalah mustahil karena Shay bahkan tidak tahu bagaimana caranya memegang pemukul dengan benar, apalagi berhubungan dengan bola itu.

Yang terjadi adalah, ketika Shay melangkah maju kedalam arena, sang pitcher, sadar bagaimana tim Shay telah mengesampingkan kemungkinan menang mereka untuk satu momen penting dalam hidup Shay, mengambil beberapa langkah maju ke depan dan melempar bola itu perlahan sehingga Shay paling tidak bisa mengadakan kontak dengan bola itu. Lemparan pertama meleset, Shay mengayun tongkatnya dengan ceroboh dan luput. Pitcher tersebut kembali mengambil beberapa langkah kedepan, dan melempar bola itu perlahan kearah Shay. Ketika bola itu datang, Shay mengayun kearah bola itu dan mengenai bola itu dengan satu pukulan perlahan kembali kearah pitcher.

Permainan seharusnya berakhir saat itu juga, pitcher tsb bisa saja dengan mudah melempar bola ke basement pertama, Shay akan keluar, dan permainan akan berakhir. Sebaliknya, pitcher tersebut melempar bola melewati basement pertama, jauh dari jangkauan semua anggota tim. Penonton bersorak dan kedua tim mulai berteriak, “Shay, lari ke base satu! Lari ke base satu!”. Tidak pernah dalam hidup Shay sebelumnya ia berlari sejauh itu, tapi dia berhasil melaju ke base pertama. Shay tertegun dan membelalakkan matanya.

Semua orang berteriak, “Lari ke base dua, lari ke base dua!” Sambil menahan napasnya, Shay berlari dengan canggung ke base dua. Ia terlihat bersinar-sinar dan bersemangat dalam perjuangannya menuju base dua. Pada saat Shay menuju base dua, seorang pemain sayap kanan memegang bola itu di tangannya. Pemain itu merupakan anak terkecil dalam timnya, dan dia saat itu mempunyai kesempatan menjadi pahlawan kemenangan tim untuk pertama kali dalam hidupnya. Dia dapat dengan mudah melempar bola itu ke penjaga base dua. Namun pemain ini memahami maksud baik dari sang pitcher, sehingga diapun dengan tujuan yang sama melempar bola itu tinggi ke atas jauh melewati jangkauan penjaga base ketiga. Shay berlari menuju base ketiga.

Semua yang hadir berteriak, “Shay, Shay, Shay, teruskan perjuanganmu Shay” Shay mencapai base ketiga saat seorang pemain lawan berlari ke arahnya dan memberitahu Shay arah selanjutnya yang mesti ditempuh. Pada saat Shay menyelesaikan base ketiga, para pemain dari kedua tim dan para penonton yang berdiri mulai berteriak, “Shay, larilah ke home, lari ke home!”. Shay berlari ke home, menginjak balok yg ada, dan dielu-elukan bak seorang hero yang memenangkan grand slam. Dia telah memenangkan game untuk timnya.

Hari itu, kenang ayah tersebut dengan air mata yang berlinangan di wajahnya, para pemain dari kedua tim telah menghadirkan sebuah cinta yang tulus dan nilai kemanusiaan kedalam dunia. Shay tidak dapat bertahan hingga musim panas berikut dan meninggal musim dingin itu. Sepanjang sisa hidupnya dia tidak pernah melupakan momen dimana dia telah menjadi seorang hero, bagaimana dia telah membuat ayahnya bahagia, dan bagaimana dia telah membuat ibunya menitikkan air mata bahagia akan sang pahlawan kecilnya.

Sebuah pepatah bijak yang mungkin seringkali kita dengar: sekelompok masyarakat akan dinilai dari cara mereka memperlakukan seorang yang paling tidak beruntung diantara mereka.


Kisah Motivasi - Shay oleh Kisah Motivasi

Kisah Inspiratif - Guru Spesial



Beberapa tahun yang lalu professor di John Hopkin memberikan sebuah tugas kepada sekelompok siswa yang baru saja lulus: Pergi ke daerah kumuh. Bawalah 200 anak lelaki, yang berumur antara 12 dan 16 tahun, lalu wawancarai dan selidiki lingkungan serta latar belakang mereka. Lalu ramalkan kesempatan mereka untuk masa depan.

Setelah para siswa melakukan konsultasi terhadap statistik social, mewawancarai anak-anak lelaki tersebut dan mengumpulkan begitu banyak data, mereka menyimpulkan bahwa 90% dari anak-anak lelaki tersebut akan menghabiskan beberapa waktu mereka di dalam penjara.

Dua puluh lima tahun kemudian, sekelompok siswa lulus lainnya diberikan tugas untuk memeriksa ramalan itu. Mereka kembali ke kawasan kumuh. Sebagian lelaki –yang pada waktu itu– masih tinggal di tempat itu, beberapa telah meninggal, ada pula beberapa yang telah pindah, tetapi mereka dapat berhubungan dengan 180 dari 200 orang anak lelaki yang di data beberapa tahun yang lalu tersebut. Dan mereka menemukan bahwa hanya ada empat dari para lelaki tersebut yang pernah dipenjara.

Mengapa para lelaki, yang tinggal di daerah kumuh dengan tingkat kejahatan yang lumayan tinggi, memiliki catatan rekor yang baik dan cukup mengagetkan ini?

Para peneliti diberitahu: “Ada seorang guru…”

Mereka terus mencari lebih lanjut, dan menemukan dalam 75% kasus tersebut ada seorang wanita yang sama. Para peneliti kemudian menemui guru wanita tersebut yang kini tinggal di sebuah rumah untuk pensiunan guru.

Bagaimana dia telah menggunakan pengaruh yang luar biasa ini kepada anak-anak lelaki tersebut? Bisakah dia memberi alasan mengapa anak-anak lelaki tersebut masih mengingat dirinya?

“Tidak,” dia menjawab, “Aku tidak bisa.” Dan wanita tersebut kembali berpikir ke beberapa tahun belakangan, dia berkata lirih, lebih kepada dirinya: “Aku mencintai anak-anak itu…”

Kata Kata Inspiratif #1

Kata kata motivasi

Berikut ini beberapa kumpulan quote - quote yang sekiranya diharapkan sedikit banyak dapat memberikan inspirasi buat kita. :)

°
Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain.
Apabila hal itu menyakitkan hatimu,
sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.

°
Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan,
kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati,
kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

°
Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh
dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

°
Patah hati layaknya sebuah gigitan anjing. Rasa sakitnya akan hilang suatu saat, namun bekas lukanya akan selalu tinggal selamanya.

°
Jika engkau mencintai seseorang, lepaskanlah dia. Jika dia kembali padamu, itu memang telah ditakdirkan untuk kalian. Jika dia tidak kembali, maka cintanya memang tak pernah menjadi milikmu...

°
Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis,
mereka yang disakiti hatinya,
mereka yang mencari dan
mereka yang mencoba.
Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

°
Hidup berakhir saat engkau berhenti bermimpi,
Harapan berakhir saat engkau berhenti percaya, dan
Cinta berakhir saat engkau berhenti menyayangi.

Mimpi, harapan, dan cinta... Yang membuat hidup ini indah...

°
Keindahan dari Persahabatan adalah bukan hanya sekedar mendengarkan ketika kata-kata terucapkan,
Tetapi merasakan dan membagi bahkan di saat tak ada sesuatu apapun yang lain terkecuali keheningan.

°
Persahabatan adalah sebuah hadiah tak ternilai yang tak bisa dibeli ataupun dijual,
Tetapi memiliki seorang sahabat yang begitu pengertian jauh lebih berharga dibandingkan emas permata.

°
Seorang dokter dapat menyelamatkan nyawa kita.
Seorang pengacara dapat membela hidup kita.
Seorang tentara dapat memberi kita hidup yang damai.
Tetapi hanya seorang sahabat sejati yang dapat memberi kita sebuah hidup yang berarti.

°
Sahabat layaknya bintang-bintang,
Kita tak dapat melihatnya setiap saat,
Tetapi kita tahu bahwa mereka ada.

°
Resep sebuah persahabatan adalah:
1 gelas saling berbagi
2 gelas saling menyayangi
3 gelas saling memaafkan & pelukan
Campurkan semua bahan tersebut untuk membuat sebuah PERSAHABATAN yang akan bertahan SELAMANYA.

°
Tanpa humor, hidup menyebalkan.
Tanpa cinta, hidup tampaknya tiada memiliki harapan.
Tapi tanpa seorang teman, hidup nyaris mustahil.

°
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah (tidak tepat) sebelum bertemu dengan orang yang tepat,
Kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

Kisah Motivasi - Mimpi

Hari pertama kuliah, seorang professor di kelas kami memperkenalkan dirinya dan menantang kami untuk lebih mengenal seseorang yang sebelumnya belum pernah kita kenal. Aku kemudian berdiri dan melihat sekeliling, dan pada saat itu sebuah tangan menyentuh bahuku. Aku berbalik dan mendapatkan seorang wanita tua bertubuh kecil dengan rambut ikalnya menatapku dengan wajah yang tersenyum.

Dia berkata, “Hai, tampan. Namaku Rose. Umurku enam puluh tujuh tahun. Bolehkah aku memberimu sebuah pelukan?” aku kemudian tertawa dan menjawab dengan senang, “Tentu saja kamu boleh!” dan dia pun memelukku dengan hangat.

Mengapa kamu berada di kampus ini pada usia ini?” tanyaku.

Sambil bercanda, dia menjawab, “Aku ada disini untuk mencari suami yang kaya, kemudian kami menikah, memiliki dua orang anak, kemudian kami mengambil pensiun dan melakukan travelling.”

“Ayolah yang serius.” tanyaku lagi. Aku begitu sangat penasaran, hal apa yang telah memotivasi dirinya untuk berani mengambil tantangan ini di usianya yang tidak muda lagi.

“Aku selalu bermimpi memiliki pendidikan yang tinggi di sebuah universitas dan saat ini aku sedang melakukannya!” dia kemudian memberitahuku.

Seusai kelas, kami berjalan ke ruangan aula dan saling berbagi milkshake coklat. Dengan begitu cepat kami menjadi teman. Setiap harinya selama tiga bulan berikutnya kami selalu meninggalkan kelas bersama-sama dan mengobrol tanpa henti. Aku selalu seperti terhipnotis untuk mendengarkan “mesin waktu” ini pada saat ia membagi segala kebijaksanaan dan pengalaman-pengalamannya kepadaku.

Selama tahun pelajaran itu, Rose menjadi seorang ikon kampus dan kemanapun dia pergi dia selalu begitu mudah untuk mendapatkan teman. Dia begitu menyukai segala perhatian yang ia dapatkan dari siswa-siswa lainnya, yang menurutnya adalah sebuah anugerah.

Pada akhir semester, kami mengundang Rose untuk memberikan sebuah pidato dalam pembukaan pertandingan sepakbola di kampus kami. Aku takkan pernah bisa lupa apa yang telah ia ajarkan untuk kami. Ia dipanggil dan diperkenalkan ke seluruh siswa, dan ia kemudian melangkah menaiki podium. Saat ia mengambil lembaran-lembaran kertas yang berisi catatan pidatonya, ia menjatuhkan tiga dari lima lembar kertas yang di pegangnya ke lantai. Dengan wajah yang agak frustrasi dan merasa malu, ia maju ke mikrofon dan berkata ringan, “Maaf, aku merasa sangat gugup. Aku memberi bir ku untuk Lent dan wiski ini membunuhku! Aku takkan pernah dapat menyampaikan pidato seperti yang telah aku persiapkan sebelumnya, jadi ijinkan aku untuk menyampaikan apa yang aku tahu.”

Kami pun tertawa mendengarnya, kemudian dia mulai berkata: “Kita tidak berhenti bermain karena kita tua; kita menjadi tua karena kita berhenti bermain. Ada empat rahasia untuk membuat kita tetap muda, berbahagia dan meraih kesuksesan.””Kamu harus tertawa setiap harinya. Kamu harus mempunyai sebuah mimpi. Saat kamu kehilangan mimpimu, maka kamu ‘mati’. Ada begitu banyak orang yang berjalan di sekitar kita yang sebenarnya telah ‘mati’ dan mereka tidak menyadarinya!”

“Ada suatu perbedaan yang sangat besar antara tumbuh menjadi dewasa dan tumbuh menjadi lebih tua. Jika kamu berusia sembilan belas tahun dan berbaring di tempat tidur selama setahun penuh dan tidak melakukan satu kegiatan produktif apapun, kamu akan berubah menjadi duapuluh tahun. Dan jika aku berusia enam puluh tujuh tahun dan tetap berada di tempat tidur selama setahun dan tidak pernah melakukan apapun, aku akan menjadi enam puluh delapan. Semua orang bisa tumbuh menjadi lebih tua. Hal tersebut tidak akan mengambil bakat atau kemampuan apapun. Tapi yang terbaik adalah untuk dapat tumbuh dengan selalu menemukan kesempatan di dalam perubahan.”

“Jangan pernah menyesal. Para orang-orang yang berusia cukup tua biasanya tidak memiliki penyesalan atas apa yang telah kami lakukan, tapi lebih pada penyesalan pada apa yang tidak kami lakukan. Orang-orang yang takut akan kematian hanyalah mereka yang mempunyai penyesalan.”

Dia menyimpulkan pidatonya dengan menyanyikan The Rose dengan beraninya. Dia menantang semua dari kami untuk mempelajari lirik lagu tersebut dan menghidupkannya dalam keseharian kami.

Pada akhir tahun Rose berhasil menyelesaikan kuliahnya yang telah ia mulai sejak bertahun-tahun yang lalu.

Satu minggu setelah acara wisuda, Rose meninggal dengan tenang di dalam tidurnya.

Lebih dari duaribu siswa menghadiri pemakaman dirinya sebagai wujud penghormatan kepada seorang wanita yang begitu hebat yang telah mengajarkan dengan memberikan contoh atas dirinya. bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk menjadi semua yang kemungkinan kamu bisa.


Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah:
• Tidak pernah terlambat buat kita untuk belajar
• Tertawalah dan temukan segala kelucuan itu setiap harinya
• Jangan biarkan perubahan menguasaimu, tapi biarkan perubahan itu membantumu untuk menemukan kesempatan yang mungkin sebelumnya belum pernah kamu lihat.


Masa depan itu adalah milik orang-orang yang percaya terhadap keindahan impian-impiannya. (Eleanor Roosevelt)
Bermimpilah seakan kamu akan hidup selamanya. Hiduplah seakan kamu akan mati hari ini. (James Dean)