Kejayaan Islam seringkali menjadi batu loncatan bagi umatnya untuk senantiasa berikhtiar dalam hal urusan apapun. Namun tak jarang kejayaan itu disalahartikan oleh mereka yang tidak senang (benci) terhadap Islam. Menganggap bahwa agama ini tidak lain hanyalah hasil dari sebuah pemaksaan lewat tebasan pedang yang ganas. Tapi benarkah demikian?
Islam akan menang. Ini adalah janji Allah dan janji Nya selalu benar. Tetapi bagaimana? Dengan pedang? Tidak, bahkan apabila kita mempunyai senjata laser! Bisakah kita menggunakannya?
Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa kita dilarang menggunakan kekerasan dalam mengajak orang lain untuk masuk Islam. Namun ayat-ayat kitab suci meramalkan bahwa Islam akan menjadi ajaran yang paling dominan dari semua agama.
Kejayaan dari ajaran Islam ini sudah dimulai dan diperoleh dengan mengajarkan ideologi melalui sekolah-sekolah agama di seluruh dunia. Meskipun tidak dengan nama Islam, tetapi atas nama reformasi dan amandemen, Islam tetap bercabang menjadi berbagai aliran.
"Persaudaraan sesama manusia
Penghilangan sistem kasta dan warna kulit
Emansipasi wanita
Pembukaan tempat ibadah bagi semua orang
Pelarangan minuman keras
Konsep yang benar tentang Tuhan Yang Maha Esa
dan lain-lain, dan lain-lain"
Hanya satu kata pada point terakhir, sebelum kita melangkah lebih jauh. Tanyakan pada tiap-tap -isme yang ada, berapa banyak Tuhan yang ia imani? dia akan ngeri mengatakan tidak ada yang lain selain Yang Maha Esa! Ini adalah efek dari ajaran monotheisme dalam Islam.
"Keimanan Muhammad adalah bebas dari sifat mendua dan Al-Qur'an adalah bukti yang nyata dari keesaan Tuhan".
Lalu bagaimana kejayaan Islam terlihat secara detail?
Hampir semua musuh Muhammad Saw yang mengemukakan teori yang salah bahwa beliau menyebarkan ajarannya dengan menggunakan pedang adalah orang barat. Mari kita dengar apa yang dikatakan oleh bangsa non-Muslim timur tentang hal tersebut...
Mereka (pengkritik Muhammad) melihat api bukannya cahaya, mendapat kebodohan bukannya kebaikan. Mereka mengubah setiap kebaikan dengan kejahatan yang besar. Hal ini menggambarkan kejahatan moral mereka....kritikan tersebut adalah buta. Mereka tidak bisa melihat bahwa satu-satunya pedang Muhammad adalah pedang kemurahan hati, petunjuk, persahabatan, kemauan untuk memaafkan - Pedang yang menaklukan musuh-musuhnya dan membersihkan hati mereka. Pedangnya lebih tajam daripada pedang baja. (Pandit Gyanandra Sharma Shastri).
Ini bukan soal perspektif personal atau apapun, tetapi jika saja mereka mampu melihat dengan bijak maka mereka akan mendapatkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin - Rahmat bagi seluruh alam. Kejayaan dan perkembangan islam terus tumbuh hingga saat ini bukanlah hasil dari sebuah pemaksaan apalagi karena pedang.
Ini karena kemuliaan ajarannya. Sebuah agama yang tidak hanya mengatur aspek peribadatan, aturan hukum, mapun sejarah dalam kehidupan manusia. Lebih dari itu, Islam muncul dengan pertama kali menyentuh aspek paling krusial dalam diri manusia, "Akhlak".
(Diadaptasi dari Tulisan Ahamd Deedat, sang pendakwah Islam Fenomenal)
Post a Comment