Ketika divonis kanker dengan persentase hidup hingga 5 tahun hanya sebesar 8%, sang ayah satu ini meninggalkan kenang-kenangan indah untuk putri satu-satunya yang sungguh membuat haru.
Garth berusia 44 tahun dan telah didiagnosa mengidap kanker sebanyak tiga kali.
Sejak Emma, putrinya, masih duduk di kelas dua bangku sekolah dasar, Garth telah menuliskan pesan-pesan untuknya.
“Ini bukanlah cerita tentang kanker, sebab orangtua manapun bisa kapan saja tertabrak oleh mobil ataupun kena serangan jantung,” ujar Garth. “Sesungguhnya ini adalah tentang meninggalkan warisan agar dia bisa memahami beberapa filosofi hidupku dan juga betapa aku sangat mencintainya.”
“Ini bukanlah cerita tentang kanker, sebab orangtua manapun bisa kapan saja tertabrak oleh mobil ataupun kena serangan jantung,” ujar Garth. “Sesungguhnya ini adalah tentang meninggalkan warisan agar dia bisa memahami beberapa filosofi hidupku dan juga betapa aku sangat mencintainya.”
Emma sayang, Segalanya tidak ada yang berlebih-lebihan. Terkecuali hal yang mengagumkan. Kau tidak akan pernah cukup memiliki hal yang mengagumkan. Salam cinta, Ayah. |
Tidak ingin Emma melalui hari tanpa sebuah pesan darinya, Garth yang mengetahui dirinya bisa meninggal kapan saja, memutuskan untuk menuliskan satu pesan untuk setiap harinya dibaca putrinya saat di bangku SMA nanti.
“Aku bisa menuliskan pesan serbet sebelumnya, dan mempersiapkan mereka seandainya aku tidak bisa memenuhi janjiku sendiri jika sesuatu yang buruk terjadi.”
“Aku bisa menuliskan pesan serbet sebelumnya, dan mempersiapkan mereka seandainya aku tidak bisa memenuhi janjiku sendiri jika sesuatu yang buruk terjadi.”
Tulislah sesuatu yang layak untuk dibaca atau lakukanlah sesuatu yang layak untuk ditulis. |
Setiap pagi dia menuliskan pesan yang baru untuk putrinya. Pesan tersebut hanyalah berupa pesan-pesan singkat untuk memberikan semangat pada Emma, agar dia bisa tersenyum.
Terkadang dia meminjam kutipan dari orang terkenal. “Sebagian dari pesan tersebut sebenarnya adalah surat-surat dariku untuk putriku. Mereka dimulai dengan, ‘Emma sayang,’ dan aku mengatakan sesuatu, dan kemudian menutupnya dengan, ‘Salam cinta, Ayah,’” ujarnya. “Aku mencoba mencampurnya karena jujur saja, terkadang dia perlu mendengar bahwa home run kemarin tidak akan memenangkan permainan hari ini, dan itu merupakan kutipan dari Babe Ruth.”
Terkadang dia meminjam kutipan dari orang terkenal. “Sebagian dari pesan tersebut sebenarnya adalah surat-surat dariku untuk putriku. Mereka dimulai dengan, ‘Emma sayang,’ dan aku mengatakan sesuatu, dan kemudian menutupnya dengan, ‘Salam cinta, Ayah,’” ujarnya. “Aku mencoba mencampurnya karena jujur saja, terkadang dia perlu mendengar bahwa home run kemarin tidak akan memenangkan permainan hari ini, dan itu merupakan kutipan dari Babe Ruth.”
Emma sayang, Terkadang ketika aku membutuhkan sebuah keajaiban, aku akan menatap ke dalam matamu dan menyadari aku telah membuat sebuah keajaiban. Salam cinta, Ayah. |
Emma mengatakan bahwa semua kawan-kawannya ikut bergantung pada pesan serbet miliknya itu sama dengan dirinya. “Aku suka pesan serbet karena beberapa alasan, bukan hanya alasan-alasan yang tampak nyata misalnya mengetahui bahwa ayahku memikirkanku atau mempelajari kutipan-kutipan baru,” ujar Emma. “Aku menyukai mereka karena mereka mengingatkanku untuk tidak selalu berharap segalanya telah ada, karena ayahku mulai jadi serius dengan mereka ketika dia mulai mengidap kanker untuk pertama kalinya.”
Total Garth akan menuliskan 826 pesan yang akan menemani hari-hari putrinya kala duduk di bangku SMA.
Memang sungguh pilu rasanya karena Garth begitu cepat akan diambil dari sisi Emma. Tapi tentunya dengan pesan-pesan ini, sang putri akan selalu memiliki kenangan akan ayahnya, tahu bahwa ayahnya selalu memikirkan dirinya. Dan tentunya pesan-pesan darinya yang senantiasa akan menemani.
Hak cipta gambar oleh Garth Callaghan
Post a Comment