Apakah Anda tahu?
Hasil penelitian menunjukkan tiga dari empat orangtua menjerit atau meneriaki anak-anak mereka paling tidak satu kali sebulan. Dr. Phil McGraw mengakui konsep yang sudah tidak asing tersebut.
Dalam sebuah wawancara, dengan nada bercanda dia berkata, “Sampai mereka berusia 5 tahun, aku mengira anak-anakku tuli.”
Banyak orangtua yang meneriaki anak-anak mereka dikarenakan mereka merasa itu memang sesuatu yang perlu dilakukan.
Tapi Dr. Phil yang seorang psikolog ini mengatakan bahwa dengan meninggikan suara pada anak-anak Anda demi mendapatkan perhatian mereka maupun mengubah perilaku mereka, tak urung justru tidak efektif.
“Hal ini akan menghentikan komunikasi, itulah letak masalahnya. Segera setelah Anda mulai berteriak, anak-anak akan langsung masuk ke dalam mode menutup diri.”
Ketika seorang anak sedang marah, langkah paling bijak untuk Anda ambil adalah dengan berbisik pada mereka. Hal ini karena berbedanya tindakan tersebut dengan yang sehari-hari mereka dengar. Jika Anda merendahkan level Anda dan berbisik, maka mereka harus diam demi untuk mendengar Anda. Anak-anak itu sangat teramat penasaran.
Menurut penelitian yang dilansir dari The Wall Street Journal, anak-anak yang diteriaki mungkin lebih cenderung memiliki masalah perilaku, gejala depresi dan hubungan kurang memuaskan ketika mereka dewasa nanti.
Post a Comment